SuaraRiau.id - Nama hacker Bjorka menjadi perbincangan banyak orang lantaran berani membeberkan sejumlah data pribadi dan dokumen rahasia negara.
Bjorka tambah menjadi perhatian setelah beredar kabar bahwa sudah ada beberapa orang yang dicurigai sebagai dalang di balik nama tersebut.
Salah satu dokumen kasus yang dibongkar sang hacker dan menarik banyak perhatian adalah saat ia membocorkan dalang di balik kematian aktivis HAM, Munir Said Thalib, yang meninggal 2004 silam.
Warganet pun sangat senang dan berharap sosok Bjorka dapat membantu menyelesaikan berbagai isu dan kasus yang pernah terjadi di negara ini dan belum terpecahkan sampai sekarang.
Saat itu, tak tanggung-tanggung, hacker misterius itu bahkan membocorkan nama, nomor handphone hingga alamat dari seseorang yang ia sebut sebagai pembunuh Munir.
Namun, beberapa hari yang lalu, tiba-tiba saja akun Twitter Bjorka terkena suspend sehingga tidak bisa dilihat lagi.
Netizen kembali ramai dan menduga-duga apa yang menyebabkan akun tersebut ditangguhkan.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, beberapa warganet mulai curiga dan berpikir bahwa bisa jadi isu mengenai hacker ini merupakan salah satu upaya pengalihan isu dari masalah yang juga viral sebelumnya.
Masalah yang dimaksud tidak lain dan tidak bukan adalah kasus penembakan Brigadir J yang diduga telah direncanakan oleh atasannya, Irjen Ferdy Sambo.
Pasalnya, atensi masyarakat terhadap berita tersebut seakan menurun ketika kabar mengenai Bjorka ini mulai tersebar.
Karena itu, beberapa netizen pun mulai menyuarakan pendapatnya agar masyarakat jangan sampai melupakan kasus yang menimpa Brigadir J itu.
Seperti yang ditulis oleh salah satu akun Twitter, yaitu @Inijuju1 dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com. Dalam postingannya tersebut, ia menuliskan bahwa isu mengenai Bjorka jangan sampai membuat berita mengenai Brigadir J menghilang.
Ia juga melampirkan sebuah foto berupa cuplikan berita mengenai Brigadir J. Dalam cuplikan berita tersebut, tertulis bahwa Komnas HAM menemukan foto penting yaitu penampakan Brigadir J yang dalam kondisi terkapar setelah dieksekusi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Foto tersebut ditemukan di recycle bin komputer.
Hingga artikel ini ditulis, yakni pada 17 September 2022 malam, cuitan tersebut telah mendapatkan 92 ribu likes serta telah di retweet sebanyak 20 ribu kali.
Tweet tersebut mendapat berbagai komentar dari warganet. Ada yang mendukung statement dari si pemilik akun, ada pula yang masih berharap semoga Bjorka juga bisa ‘turun tangan’ dan membantu menyelesaikan kasus ini.
Berita Terkait
-
Waspada Tren Sewa iPhone di Momen Lebaran, Ini Ancaman di Baliknya
-
Cara Melindungi Data Pribadi dari Viral Foto Gunakan Teknologi AI
-
Waspada Fog-Ransomware, Memeras Korban Usai Ekspos Data Pribadi
-
Tips Amankan Data Pribadi, Jangan Sampai Momen Lebaran Hilang!
-
Bahaya di Balik Tren Live Jasa Buka Pengumuman SNBP: Waspada Pencurian Identitas!
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Didukung BRI, Warung Legendaris di Beringharjo Panen Untung Saat Libur Lebaran
-
Omzetnya Kini Ratusan Juta, Ini Sukses Kisah Andara Cantika Indonesia Berkat BRI
-
Jalan Lobak yang Amblas Diperbaiki, Dishub Pekanbaru Terapkan Rute Satu Arah
-
Diusut Polda Sejak Juni 2024, Apa Kabar Kasus SPPD Fiktif di DPRD Riau?
-
Lurah di Pekanbaru Dibebastugaskan usai Terjerat Kasus Minta THR ke Pedagang