Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 10 September 2022 | 10:47 WIB
Pegiat seni asal Siak, Winda. [Ist]

Ganjar pun dengan sumringah menerima tanjak Siak yang dikenakan langsung oelh Winda serta mencicipi bolu kemojo.

Tak hanya diundang untuk tampil, anak didik Winda beserta rombongan juga difasilitasi untuk berwisata di Jawa Tengah lengkap dengan fasilitas hotel dan bis wisata. Tak terkira rasa bahagia Winda dan rombongan atas kebaikan hati Ganjar.

Di balik bahagianya Winda dan rombongan bisa tampil di kancah nasional. Ada cerita haru dibalik itu semua.

Winda terpaksa menggadaikan emas miliknya. Hal itu dilakukannya demi untuk mengongkosi rombongannya menuju festival tahunan bergengsi tersebut.

Winda harus rela menggadaikan gelang emas karena proposal yang diajukan kepada Pemkab Siak tidak membuahkan hasil.

Walau demikian, Winda yang di Siak tidak saja dikenal sebagai Kepala Sekolah berprestasi tapi juga seorang penggiat seni dan budaya ini, tidak pernah patah semangat.

Hati yang penuh tekad untuk memperkenalkan daerahnya melalui seni dan budaya di kancah festival bertaraf internasional, diapun tanpa ragu mencopot gelang emas yang selama ini menghiasai pergelangan tangannya untuk digadaikan.

Sampai di sana, masalah belum selesai, saat dirinya datang ke agen bus, ternyata ongkos perorangnya mencapai Rp780 ribu perorang. Hitung punya hitung termasuk ongkos pulang nantinya dan selama di tanah Jawa, uang hasil gadai gelang bakalan tidak mencukupi.

Untunglah, sang agen bus berbaik hati memberi potongan harga begitu tahu rombongan yang akan berangkat, didominasi anak yatim.

"Alhamdulillah, agen bus berbaik hati. Tidak hanya memberi potongan harga tapi juga membekali kami air mineral botol. Alhamdulillah”, ujar Winda.

Load More