SuaraRiau.id - Gubernur Riau Syamsuar mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat di Dumai untuk menggencarkan gerakan menanam cabai guna menekan inflasi tinggi di daerah itu.
Diketahui, Kota Dumai sempat menjadi salah satu kota pemicu inflasi di Riau selain Pelalawan dan Tembilahan.
"Salah satu penyebab inflasi di Provinsi Riau adalah gejolak harga komoditas pangan, seperti harga cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah, sebagai akibat kenaikan harga pupuk dan sarana produksi lainnya, serta peningkatan curah hujan di wilayah sentra," kata Gubernur Syamsuar dikutip dari Antara, Kamis (1/9/2022).
Ia mengatakan, inflasi tinggi menjadi masalah serius yang harus segera diatasi Pemerintah Provinsi Riau saat ini, agar daya beli masyarakat tidak digerogoti penurunan nilai uang tersebut.
Riau pada bulan lalu, katanya dilanda inflasi 7,04 persen, jauh lebih tinggi dibanding inflasi nasional, 4,94 persen (year on year) pada Juli 2022.
"Inflasi setinggi itu menjadikan Riau masuk lima besar provinsi tertinggi inflasi di Indonesia, berada di urutan ke-4. Lima provinsi tertinggi inflasi di Indonesia yakni berasal dari Pulau Sumatra, yakni Provinsi Jambi 8,22 persen, Sumatra Barat (8,01 persen), Bangka Belitung (7,77 persen), Riau (7,04 persen), dan Aceh tercatat mengalami inflasi 6,697 persen," katanya.
Karenanya Syamsuar mengajak seluruh masyarakat, untuk memanfaatkan lahan yang ada, pekarangan rumah untuk menanam cabai agar bisa menekan harga cabai sekaligus menurunkan angka inflasi.
Upaya menekan inflasi kata Syamsuar lagi, merupakan kebijakan nasional, sesuai hasil rapat secara virtual bersama Presiden RI untuk pengendalian inflasi di setiap daerah. Terutama daerah-daerah yang inflasinya di atas 5 persen itu.
"Hari ini kita bisa silaturahim sekaligus menyampaikan tugas nasional yang harus kami laksanakan bersama Wali Kota Dumai karena pada 18 Agustus 2022, kami diarahkan oleh Bapak Presiden, bahwa semua Gubernur, Bupati, Wali Kota harus berupaya mengendalikan inflasi," katanya.
Dijelaskan Gubernur Riau, permasalahan ekonomi ini bukan hanya terjadi di Riau saja, tapi di banyak daerah di Indonesia, bahkan negara dan berdasarkan keterangan Presiden RI ada sebanyak 60 negara yang terkena dampak krisis ekonomi.
Krisis ekonomi juga dipicu pandemi Covid-19, selain itu juga terjadi krisis energi, krisis pangan, sehingga langkah sederhana menanam cabai di pekarangan rumah bisa berdampak besar dalam menekan inflasi daerah, asal dilakukan bersama-sama TNI dan Polri, bergotong royong, dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Riau, Syahfalefi, menerangkan kegiatan ini merupakan agenda kedua kali yang dilakukan Pemprov Riau dimana sebelumnya juga digelar di Pekanbaru.
"Kami mengajak ASN, Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani dan masyarakat pada umumnya untuk menanam cabai di pekarangan masing-masing keluarga dan mengoptimalkan lahan pekarangan dalam memproduksi kebutuhan cabai untuk keluarga dan masyarakat. Nantinya ini dapat menjaga kestabilan harga dan menekan laju inflasi,” katanya.
Di tempat yang sama juga digelar kegiatan operasi pasar murah dan pasar tani yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Riau untuk memfasilitasi pemasaran produk tani lokal di Kota Dumai.
Pasar murah dan pasar tani diserbu masyarakat Kota Dumai.
"Kami sangat terbantu dengan pasar murah ini. Mohon pemerintah bisa mengadakan pasar murah ini sesering mungkin," kata Vera, seorang ibu rumah tangga di Dumai. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Pemkot Balikpapan Sebut Inflasi di Kota Minyak Capai 5 Persen: Banyak Komoditi yang Menyumbang
-
Cegah Inflasi di Kalbar, Gubernur Sutarmidji Minta Satgas Pangan Intensifkan Pantau Harga Sembako
-
Edy Rahmayadi Tak Percaya Cabai Merah Penyebab Inflasi di Sumut
-
Luhut Minta Tanam Cabai Tekan Inflasi, Warga Medan: Nampak Kali Gak Ada Terobosan
-
Jika Harga BBM Tidak Naik, BI Prediksi Angka Inflasi akan Landai
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 7 Rekomendasi Tablet Murah Memori 256 GB Mulai Rp 2 Jutaan, Ada Slot SIM Card
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
-
Cerita Tante Brandon Scheunemann Blusukan ke Pelosok Papua demi Sepak Bola Putri
Terkini
-
Diduga Terlibat Karhutla Riau: 4 Perusahaan Kena Segel, Satu Pabrik Sawit Ditutup
-
Pertanian Jadi Andalan, BRI Salurkan KUR Rp83,38 Triliun ke Sektor Produktif
-
Paman Habisi Nyawa Keponakan di Meranti, Polisi Ungkap Penyebabnya
-
Izin Usaha Perusahaan Akan Dicabut Jika Terlibat Karhutla
-
BRI Peduli Gelar Agroedukasi untuk Siswa SD di Hari Anak Nasional