SuaraRiau.id - Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Mukomuko Jambi Meri Marlina mengatakan sedang terus mengupayakan perluasan pasar kelapa sawit dari petani lokal saat sejumlah pabrik sawit di wilayah itu tutup karena tangki timbun penuh.
"Rencananya CPO (crude palm oil) mau dikirim ke Bengkulu dan Lampung, saat ini mereka masih menunggu kapal bersandar tapi karena cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan laut Bengkulu sehingga lambat kapalnya," ujar Meri dikutip dari Antara, Senin (30/8/2022).
Sebanyak empat dari 10 pabrik kelapa sawit di Mukomuko, tutup atau tidak membeli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit petani setempat karena tangki timbun CPO penuh sejak Kamis (25/8/2022).
Ia mengatakan dari sebanyak 10 pabrik, tiga pabrik tutup sejak hari Kamis (25/8/2022), yakni PT Karya Sawitindo Mas, dan PT Mukomuko Indah Lestari, dan PT Karya Agro Sawitindo.
Kemudian PT Gajah Sakti Sawit (GSS) pabrik kelapa sawit tutup pada Sabtu (27/8/2022), kini pabrik GGS kembali buka dan menerima TBS sawit petani di daerah ini.
Sedangkan tiga pabrik lainnya masih tutup sampai sekarang atau sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
Ia mengatakan, kemungkinan tiga pabrik kelapa sawit yang tersebar di tiga wilayah daerah ini kembali buka tergantung stok tangki timbun CPO bisa menerima atau tidak.
Sedangkan pabrik lainnya masih beroperasi normal dengan membeli buah sawit petani, tetapi dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga ketetapan tim perumus harga komoditas perkebunan tersebut, yakni sebesar Rp1.677 per kilogram.
Tim Perumus Harga Komoditas Perkebunan Provinsi Bengkulu menetapkan harga pembelian buah sawit di tingkat pabrik terendah Rp1.511 per kg dan harga tertinggi Rp2.020 per kg. Dari harga tersebut pabrik diberikan toleransi membeli sawit petani sebesar Rp1.677 per kg.
Sementara harga pembelian tandan buah segar kelapa sawit tertinggi di daerah ini sebesar sebesar Rp1.690 per kilogram di PT Usaha Sawit Mandiri dan terendah sebesar Rp1.410 per kg di PT Sapta Sentosa Jaya Abadi.
Ia mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali memberi teguran, pertanyaan secara lisan, cuma jawaban perusahaan manajemen di daerah ini level bawah tidak bisa memberikan keputusan harga sawit dan tangki timbun penuh. (Antara)
Berita Terkait
-
Pengusaha Ingkar Janji, TBS Petani Pessel Dibeli dengan Harga di Bawah Standar Pemerintah
-
Tarif Pungutan Ekspor Sawit Gratis Diperpanjang
-
Kabar Gembira buat Bos Sawit, Gratis Tarif Pungutan Ekspor CPO Diperpanjang
-
Pabrik Kelapa Sawit Segera Dibangun di Pasaman Barat, Ini Alasannya
-
Pabrik Kelapa Sawit Baru di Pasaman Barat Segera Dibangun Pakai Dana LPDB
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Perkuat Inklusi Keuangan Digital di Indonesia, BRI Luncurkan Kartu Debit Co-Branding BRI X INDODAX
-
5 Kejutan DANA Kaget Terbaru, Tambahan Belanja Bernilai Ratusan Ribu
-
Diduga Salah Sunat Bocah, Seorang Bidan di Pelalawan Dipolisikan
-
PNM Dukung Usaha Ibunda Dhika Aura Farming untuk Perkuat Ekonomi Keluarga
-
BRI Dukung Haluan Bali Naik Kelas, UMKM Lokal Kini Go Internasional