SuaraRiau.id - Seorang sales yang bekerja di salah satu perusahaan besar di Pekanbaru pun jadi korban peredaran uang palsu.
Sales bernama Bahari (24) itu mengalami kerugian saat mengetahui uang yang dikantonginya merupakan uang palsu.
Bahari mendapatkan uang palsu bermula saat dirinya melakukan aktivitas sehari-hari yakni menjual barang dan melakukan penagihan di sejumlah tokoh di Pekanbaru.
"Tadi itu saya order barang dan melakukan penagihan di daerah Sigungung, Pasar Kodim dan Jalan Durian. Biasanya melakukan penagihan itu sampai puluhan juta. Hari ini apes, bawa uang palsu tapi tidak tau berasal dari tokoh mana," katanya kepada Antara, Selasa (16/8/2022).
Dia mengatakan hal serupa juga sering menimpa teman-teman sesama sales. Katanya, mereka justru sering dapat pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu yang jika dilihat sekilas tidak bisa dibedakan.
Sementara, yang Bahari dapatkan uang palsu pecahan Rp100 ribu, sekilas seperti uang asli tapi jika dilihat secara detail kondisinya sudah lapuk dan warnanya cepat luntur jika terkena air ataupun keringat.
"Kalau teman-teman saya, sering dapat uang Rp50 ribu palsu. Ketahuannya pas sudah disetor ke perusahaan. Di perusahaan kan ada alatnya jadi tau mana yang palsu. Kami tidak punya alatnya. Mau menelusuri pun ke toko grosiran barang yang mana juga agak sulit. Jadi yah jadikan pengalaman saja," kata dia.
Dirinya menceritakan pengalamannya itu di media sosial agar kejadian serupa tidak menimpa orang lain. Dia meminta masyarakat untuk waspada terhadap peredaran uang palsu ini.
"Iya, jangan sampai menimpa orang lain. Agar lebih berhati-hati dan waspada. Betul-betul dilihat uang yang diterima. Apalagi yang sudah lanjut usia rawan terkecoh. Kita yang muda saja masih bisa tertipu," kata dia.
Dia mengatakan bahwa yang dialaminya dan rekan-rekanya menandakan peredaran uang palsu masih terjadi di Kota Pekanbaru. Dia meminta agar aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus ini.
"Tentu sangat merugikan masyarakat. Pak polisi agar diusutlah oknum-oknum seperti itu. Tuntas sampai ke akar-akarnya," tegas Bahari. (Antara)
Berita Terkait
-
Apa Itu Uang Mutilasi dan Ciri-Cirinya, Benarkah Tidak Bisa Dipakai Jual-beli?
-
Bicara tentang Bahaya Kekerasan Seksual, dr. Fikri Jelaskan Hal Ini
-
Siapa Omid Popalzay? Pemain Liga 2 Indonesia yang Tukar Jersey dengan Ragnar Oratmangoen
-
Timnas Day: Suporter Wajib Catat, Ini Rute Termudah dari Pekanbaru Menuju Stadion GBK
-
Fantastis, Pesanan Chery TIGGO 8 Sudah Tembus 700 Unit dalam Waktu Kurang dari 1 Bulan
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Terkini
-
Nikmati Suku Bunga Mulai dari 8,129% dan Diskon Biaya Provisi 50% Peringati HUT ke-129 BRI
-
Tabrak Ibu-ibu hingga Tewas, Mahasiswi di Pekanbaru Dituntut 8 Tahun Penjara
-
Inovasi E-Break, PHR Hemat Biaya Produksi Balam South Rp29 Miliar
-
Hari Pencoblosan, KPU Riau Ungkap Larangan untuk Pemilih dan Lembaga Survei
-
Intip Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Wapres Gibran