SuaraRiau.id - Kawasan pesisir pantai Jorong Masang, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat abrasi sepanjang satu kilometer dan lebar 25 meter akibat gelombang pasang melanda daerah itu pada pertengahan Juni 2022.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira mengatakan abrasi mengakibatkan lahan perkebunan kelapa sepanjang satu kilometer rusak.
"Lokasi tempat bersandar kapal milik nelayan warga Masang juga rusak, sehingga mereka kesulitan untuk menyandarkan kapalnya," kata Rosva di Lubukbasung, Senin (18/7/2022).
Ia mengatakan, pihaknya telah meninjau lokasi pantai Jorong Masang pada pertengahan Juni 2022.
Kondisinya memang mengkhawatirkan saat ini. Abrasi telah menggerus daratan, merusak kapal nelayan dan menumbangkan pohon kelapa di bibir pantai setempat.
"Apabila ini tidak diatasi, maka bibir pantai berpotensi abrasi dan merusak perkebunan kelapa. Di lokasi, tidak ada pemukiman warga, karena jarak masih jauh," ujarnya.
Dengan kondisi itu, ia telah melakukan koordinasi ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang atau DPUTR Agam.
Koordinasi itu agar DPUTR Agam melaporkan kondisi itu ke Balai Wilayah Sungai Sumatera V, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, untuk pemasangan pemecah ombak, sehingga abrasi bisa diatasi.
"Sepanjang bibir pantai di Tanjungmutiara telah dipasang sebagian pemecah ombak," katanya.
Sementara Kepala Dinas Pekerja Umum dan Tata Ruang Agam, Ofrizon menambahkan Pemkab Agam sudah berulang kali mengajukan proposal pembangunan pemecah ombak ke Balai Wilayah Sungai Sumatera V, namun belum direlokasi.
"Kami sudah beberapa kali mengajukan proposal dan juga telah mendatangi Komisi V DPR RI," tuturnya.
Namun ia berharap Pemerintah Nagari Tiku Lima Jorong dan Pemerintah Kecamatan Tanjungmutiara untuk membuat proposal pembangunan pemecah ombak dan mengajukan ke Balai Wilayah Sungai Sumatera V.
Saat ini panjang bibir pantai yang belum terpasang pemecah ombak sekitar tiga kilometer dari Muaro Putih ke Masang sepanjang 1,5 kilometer dan Ujuang Labuang menuju Muaro Antokan sepanjang 1,5 kilometer.
"Pemasangan pemecah ombak sangat mendesak, agar ancaman pengikisan daratan oleh air laut teratasi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pesisir Pantai Jorong Masang Abrasi Sepanjang 1 Kilometer dengan Lebar 25 Meter karena Gelombang Pasang
-
Jelaskan Soal UU Provinsi Sumbar Terkait Filosofi ABS-SBK, Anggota DPR RI: Jangan Mau Diprovokasi
-
Ibu Lagi Gendong Bayi Ditabrak Mobil Saat Menyeberang Jalan di Padang, Ibunya Tewas dan Pengemudi Kabur
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
Pemprov Riau Tunda Bayar Rp1,7 Triliun, Begini Respons Gubri Wahid
-
Kronologi Ustaz Yahya Waloni Meninggal saat Khutbah Jumat, Sempat Lemas di Mimbar
-
BPK Ungkap Tunda Bayar Pemprov Riau Capai Rp1,7 Triliun
-
7 Link DANA Kaget Hari Ini Bernilai Rp770 Ribu, Semoga Beruntung!