SuaraRiau.id - Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) Emi Susnawati mengatakan harga sawit hasil perkebunan rakyat jauh di bawah harga yang ditetapkan oleh Provinsi.
"Hari ini harga TBS hasil perkebunan rakyat hanya dibeli oleh pabrik PTPN VI Rp790 per kilogram sedangkan yang ditetapkan Provinsi periode 22-30 Juni Rp2.429 per kilogram," ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (24/6/2022).
Sedangkan oleh PT KSI katanya, harga sedikit lebih tinggi tetapi ia mengaku belum mendapat informasi pasti.
Dia mengatakan, perusahaan hanya membeli TBS sawit hasil kebun plasma sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh Provinsi.
Emi mengungkapkan, alasan perusahaan membeli harga kelapa sawit kebun swadaya di bawah penetapan Provinsi karena bibit yang digunakan masyarakat serta perawatannya tidak sama dengan yang dilakukan perusahaan.
"Kalau kebun plasma mulai dari bibit hingga perawatan sesuai dengan arahan perusahaan sehingga harganya sesuai dengan yang disepakati bersama," ujarnya.
Selain itu pihak perusahaan juga membatasi pembelian sawit swadaya sehingga pengumpul juga tidak berani membeli sawit rakyat dalam jumlah banyak.
"Hampir tiap hari harga sawit swadaya turun sehingga pengumpul tidak berani membeli dalam jumlah banyak guna mengurangi kerugian," jelas dia.
Terkait pembatasan ini, perusahaan beralasan tangki penampungan mereka penuh sebab belum dilakukan ekspor walaupun sudah diperbolehkan pemerintah.
"Sekarang petani yang rugi sebab biaya perawatan mahal dan walaupun panen harganya rendah sehingga tidak mencukupi biaya operasional," terangnya.
Dia menyebutkan, awal Juli Apkasindo berencana mengadakan rapat kerja untuk mencarikan solusi bagi kebun swadaya ini.
Selain itu dia berharap pemerintah hadir dalam mengatasi rendahnya harga TBS kebun rakyat sehingga perekonomian petani kelapa sawit kembali bangkit.
Humas PT Kencana Sawit Indonesia (PT KSI) Arfa mengatakan, harga komersil saat ini pabrik KSI membeli dengan harga Rp1.200 per kilogram.
"Untuk kapasitas maksimum 500 ton per hari, tergantung daya tampung dan stok CPO di KSI, jika masih penuh mungkin di bawah itu," ujarnya.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Solok Selatan Joko Nugroho mengatakan, harga yang ditetapkan oleh Provinsi memang untuk kebun plasma dan sekarang Rp2.429 per kilogram dengan usia tanam 10-20 tahun.
Tag
Berita Terkait
-
Kapolres Siantar Dipuji Karena Kendalikan Kemarahan Karyawan PTPN III
-
Harga Sawit Amblas Cuma Rp750 per Kg, Petani Siak: Mengelus Dada Ajalah Kami!
-
Penyebab Harga CPO Amblas Sentuh Level Terlemah dalam 2 Bulan Terakhir
-
Turun Nyaris 11 Persen, Ini Daftar Harga Sawit Riau Periode Sepekan ke Depan
-
Puluhan Warga Adang Proses Eksekusi Lahan PTPN XII di Wongsorejo Banyuwangi
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Spesifikasi Lengkap iPhone 17 Series: Kamera, Fitur dan Layar
-
Spesifikasi Honor Magic 8 Pro dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5, Kapan Dirilis?
-
Kabar iPhone 18 Tak Akan Diluncurkan di 2026, Mengapa?
-
5 Prompt Gemini AI Foto Makanan Terbaik, Hasil Dijamin Realistis dan Estetik
-
Perselingkuhan Jadi Alasan Sejumlah ASN Perempuan di Pekanbaru Ajukan Cerai