Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 22 Juni 2022 | 10:53 WIB
Ilustrasi - Pelabuhan di Dumai yang mendukung kegiatan ekspor CPO asal Riau. [Antara]

SuaraRiau.id - Harga CPO atau minyak sawit mentah turun pada pekan ini, bahkan hingga menyentuh level terlemah dalam kurun dua bulan terakhir.

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja menyatakan bahwa Indonesia jadi penyebabnya.

"Indonesia menjadi penyebab kemerosotan tersebut. Tercatat harga CPO Rp10.820,86 dan harga kernel Rp6.090,17 per kg," katanya, Selasa (21/6/2022).

Mengutip data Refinitiv, harga CPO di bursa derivatif Malaysia kembali terkoreksi 7,87 persen pada pekan ini ke 5.454 ringgit per ton.

Penurunan tersebut telah terjadi dalam dua perdagangan terakhir.

"Hal ini disebabkan oleh meningkatnya ekspor Indonesia dan ekspektasi peningkatan output. CPO ambrol 0,35 persen menyusul jeblok 3,25 persen di hari sebelumnya," jelasnya.

Di sepanjang pekan ini, harga CPO amblas 7,87% dan drop 13,48% secara bulanan. Padahal sebelumnya CPO merupakan salah satu komoditas penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia.

"Minyak sawit berjangka Malaysia di Bursa Malaysia Exchange ditutup anjlok 1,78% ke MYR 5.474/ton (US$ 1.244/ton)," urai Defris.

Sementara itu, harga kelapa sawit Riau juga mengalami penurunan untuk sepekan ke depan periode 22-28 Juni 2022.

Jumlah penurunan terbesar harga sawit terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp299,71 per kilogram atau mencapai 10,99% dari harga minggu lalu.

"Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan turun menjadi Rp2.426,99 per Kg," katanya.

Defris mengungkapkan bahwa turunnya harga tandan buah segar atau TBS disebabkan terjadinya penurunan harga jual CPO dari perusahaan yang menjadi sumber data.

Load More