SuaraRiau.id - Pengikut ajaran Khilafatul Muslimin sempat ada di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sebelum kejadian menghebohkan di wilayah itu dan berbagai wilayah Indonesia.
Bahkan, Khilafatul Muslimin memiliki kantor yang terletak di Jalan M Yunus, Kampung Kalawi, Kota Padang.
Menurut Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumbar, Adil Mubarak, kantor tersebut diketahui setelah adanya spanduk Khilafatul Muslimin yang terpampang di lokasi itu.
"Dari informasi pengurus, dulu memang ada semacam rumah dan terpampang spanduk Khilafatul Muslimin," ujarnya saat dihubungi Covesia.com--jaringan Suara.com, Selasa (21/6/22).
Namun, saat adanya keributan soal Khilafatul Muslimin di Padang, spanduk tersebut sudah tidak ada lagi di lokasi.
"Dulu tempat itu menjadi tempat pengobatan alternatif atau bekam. Namun, sekitar dua pekan lalu, spanduk itu sudah tak tampak lagi, tinggal tempat bekam saja lagi," jelasnya.
Terkait hal tersebut, FKPT Sumbar akan terus melakukan pencegahan agar paham radikalisme dan terorisme tidak merajalela.
"Organisasi itu masuk dalam kategori radikal, artinya mereka menolak ideologi Pancasila, namun akan menegakkan syariat Islam dengan prinsip yang berbeda dengan Pancasila," ujarnya.
Adil mengungkapkan bahwa kelompok radikalisme menyusupi kajian2 yang diberikan dengan tindakan doktrinasi, baiat, dan sebagainya. Sehingga masyarakat yang tak memahami tanda2 radikalisme dapat terjebak dengan kamuflase kelompok tersebut.
Untuk melakukan pencegahan radikalisme, LKPT juga bekerjasama dengan pemerintah dan tokoh masyarakat dalam memberikan peningkatan literasi kepada masyarakat tentang paham radikalisme.
"Kami melakukan sosialisasi, seminar, workshop, pelatihan agar masyarakat dapat terhindar dari paham itu," tegasnya.
Adil juga mengimbau masyarakat untuk selektif dan memiliki daya tangkal agar tidak mudah terpapar oleh ideologi yang mengarah ke radikalisme.
"Masyarakat harus membekali diri dengan pemahaman dan pengetahuan agar lebih waspada dan respon dini terhadap kegiatan kelompok tidak bertanggung jawab," urai dia.
Berita Terkait
-
12 Anggota Khilafatul Muslimin Majalengka Ikrar Setia Kepada NKRI, Pancasila dan UUD 1945
-
Serahkan Atribut ke Polisi, Jamaah Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung Kembali ke Ideologi Pancasila
-
Jalan Batas Padang-Solok Diterjang Longsor, Lalu Lintas Macet Total
-
Terjaring Razia Prostitusi Online, Pasangan Muda-Mudi Diserahkan ke Dinsos Padang
-
Ungkap Pendanaan Khilafatul Muslimin, Polres Klaten: Infak Wajib dan Sukarela Para Jamaah
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 70 Jutaan: Pilihan Logis, Kabin Nyaman dan Efisien
-
4 Mobil Keluarga Bekas dengan Pajak Murah, Irit BBM dan Hemat Perawatan
-
Tanggapan Plt Gubernur Riau SF Hariyanto usai Rumahnya Digeledah KPK
-
5 Mobil Eropa Bekas di Bawah 100 Juta, Kemewahan dengan Performa Juara
-
SF Hariyanto Segera Diperiksa KPK Terkait Temuan Dolar saat Penggeledahan