SuaraRiau.id - Direktur Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan selama pandemi Covid-19, jumlah perokok meningkat.
Hal tersebut Yusuf sampaikan dalam acara bertema Epidemi Rokok & Masa Depan Pengendalian Tembakau di Indonesia, yang diikuti di Jakarta, Selasa (21/6/2022).
"Prevalensi merokok justru meningkat selama pandemi, bahkan di kalangan penduduk miskin," ujarnya dikutip dari Antara.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), jumlah perokok pada 2019 ada 57,2 juta orang. Pada 2021, bertambah 2,1 juta orang menjadi 59,3 juta perokok dan pengeluaran masyarakat untuk rokok meningkat dari Rp344,4 triliun menjadi Rp365,7 triliun.
"Per tahun masyarakat habiskan triliunan untuk membeli rokok," katanya.
IDEAS juga menemukan bahwa kemiskinan tidak selalu berimplikasi dengan turunnya konsumsi rokok, apalagi berhenti merokok.
Menurut dia, strategi umum perokok miskin adalah beralih ke rokok murah, bahkan tak jarang mereka mengharapkan pemberian orang lain.
Pada 2021, terdapat 7,3 juta perokok yang tidak bekerja dengan estimasi pengeluaran untuk rokok mencapai Rp6,8 triliun per tahun.
"Nganggur kan tidak punya uang sama sekali tapi ternyata tetap tidak berhenti merokok," katanya.
Yusuf mengatakan rokok di sebagian besar masyarakat Indonesia telah menjadi kebutuhan dasar yang penting.
Bahkan sebagian perokok ini pernah mengalami situasi kerawanan pangan.
"Sebanyak 0,6 juta perokok mengaku pernah tidak makan seharian karena tidak punya uang tapi ternyata masih merokok. Artinya, rela kelaparan, yang penting tetap merokok. Kecanduan rokok di masyarakat kita ini luar biasa," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Dirjen WHO Tegaskan Klaim Pandemi COVID-19 Sudah Usai Salah Arah, Apa Maksudnya?
-
Efek Positif Pandemi Covid Melecut Percepatan Transformasi Digital Sektor e-Commerce
-
Krisis Tenaga Kerja di Malaysia di Sektor Perkebunan, Imbasnya Jam Kerja yang Lebih Panjang
-
Berkah Puasa Merokok 1,5 Tahun, Pria Ini Bisa Menabung dan Beli Motor, Salut!
-
5 Langkah Pencegahan Hipertensi, Harus Dilakukan dari Sekarang!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Antisipasi Libur Panjang, BRI Siapkan Rp21 Triliun untuk Nataru 2025/2026
-
Ahli Gizi: Menu MBG Disesuaikan dengan Kebutuhan Nutrisi Anak Sekolah
-
Cuaca Ekstrem, Warga Pekanbaru Diminta Tak Liburan Keluar Kota
-
Dari Harga Rp875 ke Puncak, Ini Rahasia Kapitalisasi Pasar BBRI Tembus Rp867 Triliun dalam 2 Dekade
-
4 Mobil Bekas Semewah Alphard: Harga Terjangkau, Siap Manjakan Keluarga