Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 13 Mei 2022 | 21:48 WIB
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (tengah) didampingi Dirut PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee A Suardin (kanan) mengunjungi salah satu lokasi pengeboran di Lapangan Minas, Kabupaten Siak, Senin (9/5/2022). [Dok PHR]

Sementara itu, Dirut PHR Jaffee A. Suardin dalam paparannya saat mendampingi Ahok mengatakan bahwa pengembangan sumur terus menaik.

”Kontribusi dari sumur-sumur pengembangan terus menunjukkan tren menaik. PHR akan menambah rig lagi agar dapat meningkatkan produksi di WK Rokan,” ungkap Jaffee.

Tahun ini PHR berencana menambah jumlah rig hingga menjadi 26 rig pengeboran dan 47 rig workover/ well service (WOWS).

Hingga April lalu, PHR mengoperasikan 19 rig pengeboran dan 28 rig WOWS. Pada kunjungan kerja kali ini, Basuki dan rombongan meninjau salah satu lokasi rig pengeboran di Minas dan berdialog dengan pekerja di lapangan.

WK Rokan menyumbangkan sepertiga total produksi minyak Pertamina atau hampir seperempat produksi nasional dengan rata-rata produksi tahunan sekitar 160 ribu barel minyak per hari (BOPD) untuk periode September-Desember 2021.

Seluruh hasil lifting WK Rokan juga diperuntukkan untuk konsumsi kilang domestik Pertamina guna mendukung ketahanan energi nasional.

Dalam paparannya, Jaffee menjelaskan bahwa PHR berhasil meningkatkan kinerja WK Rokan pasca alih kelola. Di antaranya kenaikan tingkat produksi, biaya lifting yang makin rendah, peningkatan nilai investasi dan kegiatan pengeboran secara masif-agresif.

Diketahui, program pengeboran sumur baru PHR yang masif dan agresif berkontribusi positif terhadap tingkat produksi WK Rokan.

Sejak awal tahun hingga Rabu (11/5/2022), PHR WK Rokan berhasil mengebor 145 sumur baru, atau rata-rata lebih dari satu sumur per hari.

Kerja keras tersebut untuk mencapai target pengeboran 400-500 sumur baru di WK Rokan pada tahun ini.

Pengeboran sumur-sumur baru di WK Rokan sejauh ini berkontribusi rata-rata lebih dari 12.000 barel minyak per hari (BOPD), sehingga dapat menjaga tingkat produksi di WK migas terbesar kedua di tanah air tersebut.

Load More