Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 12 Mei 2022 | 18:45 WIB
Ilustrasi ibadah haji. [Pixabay]

SuaraRiau.id - Seorang ibu bernama Farida binti Hasim Putih (65) warga Bengkalis meluapkan kekecewaannya lantaran batal berangkat ibadah haji.

Warga Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis ini sudah tiga kali terpaksa menunda harapannya untuk dapat berangkat ke tanah suci akibat pandemi Covid-19.

Farida yang tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya berusaha untuk ikhlas menerima keputusan pembatasan usia bagi calon jamaah haji tahun 2022.

Farida sesuai jadwal seharusnya berangkat tahun 2019 lalu. Bahkan, segala persiapan sudah dilaksanakan termasuk vaksinasi Covid-19 sebagai syarat keberangkatan menunaikan ibadah haji.

Dikarenakan pandemi Covid-19 melanda Indonesia, keberangkatan calon jamaah haji tertunda dalam 2 tahun lalu.

"Tahun sekarang ini rencana berangkat malah ditunda lagi. Allah Ta'ala saje yang bisa menyejukkan hati ini. Kalau air mato, sudah tak ado air mato lagi (kalau air mata, sudah tak ada air mata lagi-red)," ucapnya kepada Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (12/5/2022).

Farida mengatakan upaya untuk dapat mendaftarkan diri agar berangkat melaksanakan ibadah haji, ia kumpulkan dari penghasilan dirinya menerima jasa memasak, dan berjualan.

"Penghasilan sedikit demi sedikit kita kumpulkan dari jualan es batu selama 8 tahun hingga berjualan lontong dan miso. Setelah mencapai Rp 25 juta lalu kita setor dan terdaftar," ujarnya.

Dengan mata berkaca-kaca, Farida mangaku sangat sedih atas keputusan pembatalan itu. Pasalmnya, kesempatan yang sudah dinanti-nanti bertahun-tahun untuk ke tanah suci berujung batal.

"Semoga ade hikmah di balik semua ini," ucap nenek yang telah dikarunia delapan cucu dari tiga orang anaknya itu.

Load More