SuaraRiau.id - Tsamara Amany disebut kadrun usai memutuskan mundur dari Partai Solidaritas Indonesia atau PSI beberapa waktu lalu.
Tsamara Amany pun punya alasan tersendiri kenapa keluar dari partai milenial tersebut. Salah satunya ingin lebih fokus memberdayakan peran perempuan.
Pengamat politik, Refly Harun menanggapi isu pelabelan Tsamara Amany oleh netizen sebagai kadrun setelah keluar dari PSI.
Refly Harun kemudian membaca sebuah tanggapan dari pengamat media sosial, Ismail Fahmi terkait isu Tsamara Amany dicap oleh netizen sebagai kadrun selepas dari PSI.
Isi dari tulisan Ismail Fahmi adalah pelabelan nama kadrun bukan lagi diberikan kepada mereka yang dianggap penumpang gelap melainkan bisa diberikan kepada siapa pun yang tidak memiliki pemahaman sejalan dengan mereka.
Kemudian, Refly Harun membaca balasan tulisan Ismail Fajrie dari Juru bicara Partai Amanat Nasional (PAN), Febri Wahyuni Sabran yang menyatakan jika apa yang dikatakan oleh Ismail Fajrie sesuai dengan kondisi sekarang yang akarnya bermula dari Pemilu 2019.
Mengutip Hops.id--jaringan Suara.com, Febri Wahyuni tahu betul masalah pelabelan kadrun karena pada tahun 2019, dia tergabung menjadi relawan Jokowi.
Kemudian, bagi sosok-sosok yang mengkritik kinerja kabinet pemerintahan Jokowi dicap sebagai kadrun.
Febri Wahyuni berpendapat jika mereka-mereka yang suka melabeli orang-orang di sosial media dengan kata kadrun adalah mereka-mereka yang tidak memiliki bagian di pemerintahan Jokowi.
Tag
Berita Terkait
-
Najwa Shihab, Susi Pudjiastuti Hingga Tsamara Amany Dituding Kadrun, Bikin Gus Nadir Bingung: Pakai Jilbab Aja Enggak
-
POPULER: Keluar dari PSI, Tsamara Amany Langsung Diserang, Kesaksian Warga Saat Dua Bocah di Cimahi Menantang Maut
-
Siapa Tsamara Amany? Politisi yang Mundur dari PSI hingga Dicap Kadrun
-
Tsamara Amany Tandai Akun Humas Polri Soal Serangan Rasial, Ini Reaksi Polri
-
Tsamara Amany Diserang Usai Keluar dari PSI, Polisi Turun Tangan
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Wali Kota Prabumulih Punya Kekayaan Rp17 M, Klarifikasi usai Viral Kepsek Dicopot
-
LAM Riau Berencana Beri Gelar Adat untuk Presiden Prabowo, Ini Alasannya
-
Viral Pencopotan Kepsek SMP, Wali Kota Prabumulih Akhirnya Minta Maaf
-
Dukung Lingkungan Bersih, BRI Peduli Latih Diversifikasi Produk Pupuk Kompos untuk Warga Bali
-
Gagasan Daerah Istimewa Riau Disampaikan ke Gubernur Abdul Wahid