Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 24 April 2022 | 10:50 WIB
Ustadz Abdul Somad. [Istimewa]

SuaraRiau.id - Bulan Ramadhan sudah memasuki 10 hari terakhir menuju Idul Fitri. Umat Islam disunahkan untuk itikaf pada hari-hari tersebut.

Dalam Bahasa Arab, itikaf berasal dari kata akafa yang berarti menetap, mengurung diri atau terhalangi. Pengertiannya dalam konteks ibadah dalam Islam adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari keridaan Allah dan bermuhasabah atas perbuatan-perbuatannya.

Melalui hadis yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim, Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:

"Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beritikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun alaih."

Ilustrasi itikaf. [Pixabay/Sharonang]

Ustaz Abdul Somad (UAS) melalui Instagram pribadinya @ustadzabdulsomad_official pada Kamis 21 April 2021, membagikan terkait informasi tentang ibadah itikaf.

"Itikaf menurut syariat Islam: berdiam diri di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Itikaf kelas VVIP, masuk masjid maghrib malam 21 Ramadhan, keluar malam Idul Fitri, atau subuh Idul Fitri." tulis UAS dalam laman Instagramnya dilihat Minggu (24/4/2022).

Menurut UAS, itikaf paling minimalis, waktunya lama sedikit dari sujud saat salat. Ia pun membuat contoh program seandainya ingin melakukan itikaf.

UAS menyampaikan bahwa kalau mau dibuatkan program, bisa ikut contoh berikut ini (sesuai WIB). Susunan acara itikaf:

  • 01.00 - 02.00: jamaah datang. Ibadah masing-masing.
  • 02.00 - 03.00: tadabbur surat pendek.
  • 03.00 - 04.00: tahajjud dan witir
  • 04.00 - 04.20: muhasabah dan doa.
  • 04.20 - 05.00: sahur
  • 05.00 - 05.15: salat subuh
  • 05.15 - 06.25: baca kitab atau tausiyah.
  • 06.25 - 06.35: salat isyraq
  • 06.35 - 07.00: tanya jawab.

"Selamat menunaikan ibadah itikaf. Sempat-sempatkan itikaf, siapa tahu ini Ramadhan terakhir kita," tulisnya mengakhiri.

Keutamaan itikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan

1. Mendekatkan diri pada Allah SWT
Itikaf dilakukan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dengan cara shalat sunnah dan berdzikir di masjid dengan khusyuk.

2. Didoakan oleh malaikat
Keutamaan berikutnya dengan i’tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan yaitu akan doakan malaikat agar mendapat ampunan dari Allah SWT. Hal tersebut tercantum juga dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad.

"Tidaklah seseorang di antara kalian duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, melainkan para malaikat akan mendoakannya, "Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia,"

3. Dijauhkan dari api neraka
Melalui hadis yang diriwayatkam Thabrani dan Baihaqi, Ibnu Abbas ra berkata:

"Barangsiapa beritikaf satu hari karena mengharap keridhaan Allah, Allah akan menjadikan jarak antara dirinya dan api neraka sekauh tiga parit, setiap parit sejauh jarak timur dan barat,"

4. Diampuni dosa-dosanya
Keutamaan lainnya bagi orang-orang yang melakukan i’tikaf di masjid pada 10 malam terakhir di bulan suci Ramadhan yaitu akan diampuni dosa-dosanya, dibangunkan istana di surga, dan mendapatkan malam Lailatil Qadar.

Demikianlah informasi mengenai doa, tata cara dan keutamaan itikaf pada 10 hari terakhir di bulan suci Ramadhan.

Load More