SuaraRiau.id - Kapolsek Batang Gangsal, Indragiri Hulu, Ipda Nadya Ayu Nurlia membagikan kesedihan yang mendalam melalui Instastory di Instagram pribadinya pada Selasa (12/4/2022).
Ipda Nadya baru saja kehilangan seorang yang disayanginya selama ini. Sosok itu merupakan kekasihnya yang meninggal dunia.
Kekasihnya itu adalah Ipda Imam Agus Husein, Kanit I Wanteror Den Gegansa Sat Brimobda Sulawesi Tenggara (Sultra) yang gugur saat pengamanan demo mahasiswa di Kendari.
Di akun Instagram-nya, Kapolsek wanita termuda itu menuliskan caption dalam video yang ia unggah. Video tersebut menampilkan rekaman perjalanan di dalam mobil.
"Sayang gak sakit lagi. Allah udah gak kasi ujian lagi sama kamu, sayang udah lulus. Jawaban Allah adalah kamu ditempatkan di sisi Allah di tempat terindah. Allah lebih sayang kamu," tulis Nadya di Instagram @nadyaayunurlia, seperti dilihat Suara.com, Selasa (12/4/2022) dini hari.
"U know I love you abang @imamagushussein," sambung Ipda Nadya di video berikutnya.
Ipda Nadya diketahui beberapa kali membagikan momen bersama Ipda Imam Agus Husein di media sosial TikTok. Dilihat Suara.com, mereka ternyata menjalin hubungan long distance relationship (LDR).
Berdasarkan TikTok @nayu1603, Ipda Nadya mengunggah video mengisahkan LDR-an antara Batang Gansal dan Kendari.
Sebelumnya diberitakan, Kanit I Wanteror Den Gegansa Sat Brimobda Sulawesi Tenggara, Ipda Imam Agus Husein meninggal dunia usai melakukan pengamanan aksi demonstrasi mahasiswa di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara, Senin (11/4/2022).
Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan menegaskan kalau Ipda Imam meninggal dunia bukan akibat adanya tindakan pada saat demonstrasi, melainkan karena sakit.
"Dia meninggal sakit," kata Ferry saat dikonfirmasi Suara.com, Senin.
Ferry menjelaskan kalau ia bertugas di dalam mobil barracuda dan sempat melaporkan kalau aksi demonstrasi selesai sekitar pukul 15.30 WIB. Namun setengah jam kemudian, Imam kembali melapor kalau dirinya mengeluhkan sesak napas.
"Dia tidak ada berbenturan langsung dengan massa pendemo, enggak ada. Memang dia bagian dari pengamanan demo, tapi tidak hubungan langsung dengan massa demo," ujarnya.
Kendati demikian, ia belum menjelaskan terkait penyakit yang dikeluhkan Imam. itu dikarenakan belum ada informasi dari Kabid Dokkes yang menangani perwira korps Brimob tersebut.
"Cuma keluhannya dia sesak napas, tadi setengah 6 beliau meninggal. Jadi tidak ada akibat benturan fisik."
Berita Terkait
-
Perwira Gugur di Kendari Ternyata Kekasih Kapolsek Wanita Termuda Ipda Nadya
-
Perwira Brimob Polda Sultra yang Gugur Usai Amankan Demo 11 April Dimakamkan di Madina Sumut
-
Perwira Brimob Meninggal Usai Jaga Demo 11 April di Kendari, Ipda Imam Ternyata Sakit, Sempat Ngeluh Sesak Napas
-
Perwira Brimob Polda Sultra Meninggal saat Amankan Demo 11 April
-
Dua Gajah Terjebak dalam Rawa di Indragiri Hulu, Ini Penjelasan BBKSDA Riau
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 70 Jutaan: Pilihan Logis, Kabin Nyaman dan Efisien
-
4 Mobil Keluarga Bekas dengan Pajak Murah, Irit BBM dan Hemat Perawatan
-
Tanggapan Plt Gubernur Riau SF Hariyanto usai Rumahnya Digeledah KPK
-
5 Mobil Eropa Bekas di Bawah 100 Juta, Kemewahan dengan Performa Juara
-
SF Hariyanto Segera Diperiksa KPK Terkait Temuan Dolar saat Penggeledahan