Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 12 April 2022 | 03:07 WIB
Pakar Media dan Komunikasi, Ade Armando. [dok pribadi]

SuaraRiau.id - Ade Armando babak belur dikeroyok sekelompok orang bersamaan dalam aksi mahasiswa di depan Gedung DPR pada Senin (11/4/2022).

Ade sebelum jadi bulan-bulanan massa sempat terlibat adu mulut dengan sejumlah orang termasuk kaum ibu-ibu di sekitar lokasi unjuk rasa hingga akhirnya dihajar dan mengalami luka-luka.

Ade Armando selama ini dikenal sebagai pegiat media sosial yang kerap mendukung pemerintahan Joko Widodo. Ia bersama rekannya seperti Denny Siregar, Eko Kuntadhi dan Abu Janda kerap muncul membahas permasalahan di kanal YouTube Cokro TV.

Ade Armando menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta usai menjadi korban penganiayaan dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). [Instagram @dennysirregar]

Berikut ini merupakan profil Ade Armando, sosok yang menggemparkan usai video penganiayaan dan babak belurnya viral di media sosial.

Ade Armando adalah seorang pakar komunikasi Indonesia. Dia mengajar di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).

Selain itu, dirinya juga mengajar di beberapa universitas lainnya pada jenjang sarjana maupun pascasarjana.

Ade Armando lahir di Jakarta, pada 24 September 1961. Ia adalah putra pasangan Mayor Jus Gani dan Juniar Gani. Ayah Ade adalah seorang diplomat saat masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Ade Armando mengenyam pendidikan sekolah di SMP Negeri 2 Bogor pada 1976. Kemudian, Ade melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Bogor pada 1980. Lalu pada 1988, dirinya melanjutkan ke bangku kuliah di Universitas Indonesia untuk jenjang S1.

Ade juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia periode 2004–2007, Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI periode 2001–2003, serta menjadi Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews pada 2001–2002.

Setelah lulus, Ade Armando melanjutkan Magister ke Amerika Serikat di Florida State University pada tahun 1991 dan jenjang Doktor pada 2006 di Universitas Indonesia.

  • Anggota Redaksi Jurnal Prisma dari tahun 1988 sampai 1991.
  • Redaktur Penerbit Buku LP3ES pada 1991-1993.
  • Redaktur Harian Republika pada 1993-1998.
  • Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran tradisional, Taylor Nelson Sofres pada 1998-1999.
  • Direktur Media Watch & Consumer Center pada tahun 2000-2001.
  • Anggota Kelompok Kerja Tim Antar departemen RUU Penyiaran, Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi pada 2001.
  • Ketua Program S-1 di Ilmu Komunikasi FISIP UI pada 2001-2003.
  • Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi–Internews 2001 sampai 2002.
  • Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sampai dengan tahun 2007.
  • Anggota tim asistensi untuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dalam penyiaran naskah Rancangan Undang-Undang Pornografi sampai 2008.
  • Pemimpin Redaksi Madina–Online.net, versi dunia maya dari majalah Madina pada 2008-2009.
  • Hingga saat ini, Ade menjabat sebagai Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting.

Ade Armando babak belur
Dalam video yang beredar viral memperlihatkan Ade Armando didatangi sekelompok orang. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak terjadi dorong-mendorong ketika Ade Armando berada di tengah-tengah demonstrasi.

Padahal Ade Armando mengaku hadir di tengah masa aksi untuk mendukung aksi yang dilakukan mahasiswa di gedung DPR RI.

Ade yang terlihat memakai kaus berwarna hitam mengaku mendukung aksi penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi 3 periode.

"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung," kata Ade ditemui di lokasi, Senin (11/4/2022)

Lalu video viral lainnya telah memperlihatkan pria diduga Ade Armando babak belur dikawal petugas polisi. Wajahnya lebab dan tampak ada darah.

Ade Armando bahkan tidak mengenakan celana panjang, ternyata saat itu, nyaris ditelanjangi massa.

Load More