Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 01 April 2022 | 12:15 WIB
Seorang perempuan Afghanistan menggendong anaknya di tengah orang-orang yang menunggu paket bantuan yang disalurkan oleh sebuah kelompok bantuan kemanusiaan Turki. [Dok.Antara/Reuters]

Menanggapi krisis ini, salah seorang warga Afghanistan bernama Farhanaz (bukan nama sebenarnya) mengatakan bahwa ia sangat prihatin dan putus asa.

“Ada rasa putus asa yang terlihat di antara jutaan orang Afghanistan. Orang menjual bayi dan anak perempuan mereka untuk bertahan hidup. Namun warga Afghanistan tetap saja kehilangan nyawa mereka,” katanya sambil menahan air mata.

Farhanaz menambahkan bahwa ia berharap Taliban akan memperbolehkan perempuan kembali bekerja sehingga bisa membantu keluarga untuk bertahan hidup. Ia juga mengatakan bahwa Taliban bertanggung jawab atas krisis ini, ia meminta agar Taliban menolong masyarakat Afghanistan untuk keluar dari kesengsaraan.

Load More