SuaraRiau.id - Pagelaran balapan internasional MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat sudah berakhir. Salah satu yang menjadi sorotan adalah sosok pawang hujan bernama Rara Isti Wulandari.
Wanita kelahiran Papua itu menuai perhatian usai aksinya 'mengamankan' hujan di kawasan Sirkuit Mandalika saat event berlangsung.
Kamera merekam aksi pawang hujan Mandalika itu melakukan ritualnya. Meski aksinya banyak yang menghujat, namun tak sedikit yang memujinya.
Sosok Rara pun digadang-gadang berhasil memindahkan awan ke arah lain agar tidak terjadi hujan.
Nah, Rara dalam podcast Deddy Corbuzier menjelaskan terkait ritual lempar celana dalam untuk menghentikan hujan.
Perempuan 38 tahun tersebut membeberkan kebenaran dari celana dalam sebagai salah satu ritual mengentikan hujan.
"Ada (ritual lempar celana dalam) tapi saya gak ngelakuin hal itu," ujar Rara dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Kamis (24/3/2022).
Ia menyebut bahwa dirinya sebagai pawang hujan milenial yang tidak melakukan hal tersebut.
Rara mengaku hanya menggunakan media cabe rawit dan bawang merah saja sebagai tanda kode darurat pada alam.
"Gila banget kalau saya pake itu," ujarnya.
Rara pun menyebutkan metode lain saat menjadi pawang hujan, yaitu tidak boleh mandi. Namun Rara tidak melakukan hal itu, ia tetap mandi seperti biasanya.
"Ada lagi zaman dulu tuh mas, gak boleh mandi pawangnya, kalau saya kan cantik, milenial," tuturnya sembari tersenyum.
Deddy Corbuzier selaku host pun turut tertawa, ia sepertinya ikut tergelitik dengan apa yang diutarakan Rara.
Ritual lempar celana dalam dan tidak mandi bagi seorang pawang hujan memang sudah sudah sering didengar dari zaman dulu. Hal itu seperti ilmu klenik yang kadang dipercayai namun bisa juga tidak.
Hal ini pun menarik perhatian netizen untuk berkomentar. Banyak di antaranya yang menyebut jika hal tersebut sudah seperti budaya nenek moyang di Tanah Air.
"Percaya maupun tidak, dikembalikan kepada masing-masing orang yang melihat kejadian tersebut. Yang terpenting jgn lupakan Tuhan, semua tidak terlepas dari izinNya," ujar akun Nada Saadyah.
"Gilak, tamu Close the door bukan kaleng-kaleng, semua yg di undang pasti Dateng," komentar akun Bakpau Update.
"Saya tidak malu sama sekali, karena Indonesia adalah negara yang kaya budaya, kearifan lokal yang beragam. Dan itu perlu dilestarikan dan dihargai," ujar akun Akka Ka.
"Hal-hal seperti ini seharusnya kita pahami dan bisa bertoleransi satu sama lainnya, karena kearifan lokal sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Aksi pawang hujan di Mandalika tersebut bisa diambil sisi positifnya, sebagai salah satu modal sosial budaya Indonesia untuk lebih mempromosikan negara ini ke dunia internasional," komentar akun Rhapsody.
Berita Terkait
-
Gagal Raih Juara Dunia, Apakah Pecco Bagnaia Ikuti Jejak Marc Marquez?
-
Berhak Pakai Nomor 1, Jorge Martin Pilih Ganti atau Tidak?
-
DNA MotoGP Dalam Kemasan 125cc, Intip Pesona Duet Aprilia RS125 dan Tuono 125
-
Motor GP25 Dapat Respons Baik dari Diggia, Terlihat Lima Tahun Lebih Maju
-
Ducati Sudah Coba Komunikasi Radio di Tes MotoGP Barcelona, Begini Hasilnya
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Beli Rumah Lebih Mudah, Ayo ke KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Kompolnas Minta Polda Selidiki Penyebab
-
Fadel Sebut Elektabilitas Alfedri-Husni Tertinggi, Singgung Lembaga Survei Tak Kredibel
-
Lewat Vokasi, PHR-Pemprov Riau Sinergi Tingkatkan SDM Masyarakat
-
Belasan Orang Jadi Tersangka Penyerangan Car Wash di Pekanbaru, Dalang Kerusuhan Buron