SuaraRiau.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa syarat vaksinasi booster (penguat) untuk pelaku perjalanan mudik Lebaran 2022 masih dikaji.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers terkait Health Working Group Pertama yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (23/3/2022).
"Untuk pertimbangan vaksinasi penguat, tentunya nanti kita lihat seberapa besar eskalasi dari laju penularan yang mungkin pilihan untuk kebijakan ini perlu atau tidak, tetapi dari sisi stok kita cukup," ujar Nadia dikutip dari Antara.
Dia menekankan, persiapan Ramadhan dan mudik Lebaran tahun ini pemerintah menggunakan indikator pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sebagai level untuk melihat laju penularan dan respons kapasitas, baik pada level nasional, kabupaten/kota maupun provinsi.
"Jadi tentunya ini menjadi tools yang sangat penting, kapan kemudian pembatasan ataupun penetapan mobilitas perlu kita lakukan dalam menghadapi Ramadhan juga mudik Idul Fitri nanti," tuturnya.
Terkait vaksinasi, Nadia mengatakan pada akhir April 2022 pemerintah menargetkan cakupan vaksinasi primer mencapai 70 persen dari total populasi Indonesia.
"Kami berharap masyarakat tidak perlu menunggu-nunggu jenis vaksin tertentu untuk mendapatkan vaksinasi primer, ini yang menjadi fokus perhatian kita," katanya.
Ia mengatakan dengan mempercepat vaksinasi primer, maka salah satu komponen dari pengendalian pandemi adalah kekebalan kelompok bisa dipercepat.
"Jadi ini (percepatan vaksinasi) yang sedang kami lakukan," ucapnya.
Ia mengatakan bila laju penyuntikan vaksinasi mencapai 750.000 per hari, maka cakupan vaksinasi pada akhir April 2022 akan mencapai 70 persen.
Nadia menambahkan berdasarkan hasil survei serologi, antibodi penduduk Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2 sudah terbentuk di sebagian besar penduduk Indonesia.
"Tentunya dengan kombinasi beberapa hal tersebut dan kekebalan kelompok akan tercapai, kita akan bisa on the track untuk mencapai kondisi menuju endemi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi: Tahun Ini Umat Muslim Boleh Salat Tarawih di Masjid
-
Jokowi Umumkan Pelonggaran Kebijakan Pandemi: Izinkan Salat Tarawih di Masjid hingga Mudik Lebaran
-
Booster Indonesia Capai 6,06 Persen, Satgas Ingatkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Lima Negara Karena Prokes Longgar
-
Presiden Jokowi: Sholat Tarawih di Masjid dengan Protokol Kesehatan
-
Umat Muslim Boleh Tarawih Berjamaah di Masjid, Jokowi: Tetap Terapkan Prokes!
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Diduga Terlibat Karhutla Riau: 4 Perusahaan Kena Segel, Satu Pabrik Sawit Ditutup
-
Pertanian Jadi Andalan, BRI Salurkan KUR Rp83,38 Triliun ke Sektor Produktif
-
Paman Habisi Nyawa Keponakan di Meranti, Polisi Ungkap Penyebabnya
-
Izin Usaha Perusahaan Akan Dicabut Jika Terlibat Karhutla
-
BRI Peduli Gelar Agroedukasi untuk Siswa SD di Hari Anak Nasional