SuaraRiau.id - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas ikut menanggapi kegaduhan yang disebabkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Anwar Abbas mengatakan jika dia menyesalkan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang hanya merecoki agama Islam. Sementara sebelumnya Gus Yaqut dinyatakan sebagai menteri semua agama.
Anwar Abbas mengungkapkan bahwa sebelumnya ia sempat mendengar jika Menag Yaqut sebagai menteri segala agama.
“Dia menyatakan begini saya adalah menteri dari agama-agama yang ada Agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu enam agama yang diakui ya,” ujarnya dikutip Hops.id--jaringan Suara.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Kamis (17/3/2022).
“Tapi kenapa yang diurus hanya Islam saja gitu, yang apa ya yang direcokin hanya Islam aja begitu ya,” sambung Buya Anwar Abbas.
Menurutnya, beberapa kebijakan selalu terkait agama Islam tak pernah mengatur tentang agama lain. Dia merasa jadi seperti tidak mengenal Menteri Agama saat ini.
“Itu bagi saya jadi tanda tanya juga ya ini siapa menteri (agama) saya yang sekarang ini tanda tanya betul bagi saya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Anwar Abbas mengeluhkan kebijakan Menag Yaqut yang hampir selalu mengundang ontroversi karena diprotes banyak pihak.
”Setiap kebijakan yang dia buat ya mengundang kontroversi gitu sehingga gaduh,” terang pria yang juga biasa dipanggil Buya Anwar ini.
Anwar Abbas mengatakan dia mengkhawatirkan jika lebih banyak gaduh maka sebuah negeri akan sulit maju.
“Padahal menurut saya ya, sebuah negeri itu ya tidak akan tumbuh dan berkembang secara baik ya kalau negeri itu gaduh gitu,” jelasnya.
Dia pun menerangkan sebuah teori sosiologi tentang sebuah negara.
“Teori sosiologinya, dari Ibnu Chaldun, suatu negara akan maju dan akan kuat kalau kohesifitas diantara warga bangsa itu kuat, jadi ndak gaduh gitu,” terangnya.
Menurutnya, jika selalu gaduh maka waktu akan habis dipakai untuk berdebatkan hal-hal yang tak perlu.
“Jadi kalau seandainya seperti ini terus bangsa ini bukan menjadi bangsa yang maju dan berkembang, dan kuat. Karena waktunya tersita untuk memperdebatkan dan memperbantahkan hal-hal yang seperti ini,” tegasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Tanggapi Pernyataan Pendeta Saifuddin Minta Hapus 300 Ayat Alquran, MUI Lebak Banten: Dia Harus Diproses Hukum
-
Pendeta Saifudin Koar-koar Minta Menag Yaqut Hapus 300 Ayat Alquran, Jubir Habib Rizieq: Jangan Ditularkan ke Yang lain
-
Kemenag Masih Upayakan Komunikasi Dengan Dua Tokoh Agama Dunia, Termasuk Paus Fransiskus untuk Datang ke Indonesia
-
Menag Yaqut Dukung Ketetapan PBB: Segala Bentuk Islamofobia Harus Diperangi!
-
Dukung Keputusan PBB, Menag Yaqut: Segala Bentuk Islamofobia Harus Diperangi!
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Rumah Ludes Dijarah Massa, Harta Nafa Urbach Tembus Rp20 Miliar Tanpa Utang
Pilihan
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
Terkini
-
Update Harga Sawit Riau Periode 3-9 September 2025
-
Lewat Dukungan BRI, Pecel Legendaris Ini Jadi Kuliner Paling Diburu di Kota Batu
-
Heboh Anggota DPRD Siak Diancam Mau Dibunuh dan 'Disate' Warga, Begini Ceritanya
-
CEK FAKTA: Massa Jarah dan Bakar Rumah Puan Maharani, Benarkah?
-
Dengan Rekam Jejak Cemerlang, Dhanny Kini Resmi Jabat Corporate Secretary BRI