Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 18 Maret 2022 | 18:05 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi pimpin prosesi Kendi Nusantara di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Senin (14/3/2022). (YouTube Sekretariat Presiden)

Dalam menyikapi polemik yang terjadi antara Ketua MUI dan Gubernur Sumbar tersebut, Shofwan Karim meminta jangan ada tindakan saling menjelekkan dan menyangkutpautkan kepada urusan pribadi.

"Polemik ini harus diselesaikan dengan kepala dingin, bermusyawarah, jangan sampai kafir-mengkafirkan, syirik-mengsyirikan. Apabila ingin dibuat forum untuk berdebat."

"Sebentar lagi mau memasuki bulan Ramadan, mari buat acara misalnya, buka bersama ulama atau tokoh ulama, acara buka bersama cendikiawan, kan bisa di sana kita saling bertukar pikiran,” katanya.

Pada dasarnya, ia mengaku tidak memihak siapapun dalam masalah tersebut. Dia juga tidak ingin masuk terlalu dalam karena semuanya masih belum kondusif.

"Agar tidak memperkeruh suasana. Semua ini hanya masalah penafsiran saja." jelasnya.

“Yang jelas mari kita 'cooling down' dulu, duduk bersama bermusyawarah dengan kepala dingin, jangan terlalu banyak prinsip, kalau terlalu banyak prinsip yang masuk ini bukan masalah agama lagi namun masalah komunikasi,” imbuh Shofwan.

Load More