Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 09 Maret 2022 | 06:10 WIB
Petani kelapa sawit saat memanen hasil kebunnya [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

SuaraRiau.id - Harga sawit Riau kembali meroket menembus angka Rp 4 ribu lebih per kilogram. Hal itu tentunya membawa angin segar bagi para petani sawit di Siak.

Kebahagiaan itu terpancar dari salah seorang petani sawit dari Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, Siak, Edi Sofyan.

Diakui Edi Sofyan, sejak harga kelapa sawit terus naik secara ekonomi ia sangat terbantu.

"Senanglah. Kalau bisa harga mencapai Rp5.000 (per kilogram)," kata Edi Sofyan kepada SuaraRiau.id, Selasa (8/3/2022).

Dikatakannya, saat ini buah sawitnya miliknya dan warga lain dihargai belum sampai pada angka yang tertinggi karena dibeli oleh para pengepul.

"Kalau di toke belum tembus lagi Rp4.000. Tapi sekarang terus naik. Alhamdulillah sekali," jelasnya girang.

Kendati demikian, ia juga mengeluhkan harga pupuk dan pestisida yang turut melambung tinggi.

Ia khawatir, jika nanti tiba-tiba harga sawit turun drastis tapi tidak dibarengi dengan harga pupuk dan pestisida yang juga murah.

"Harga pupuk luar biasa kali, apa lagi harga racun rumput. Semuanya semakin mahal. Kami khawatir nanti harga sawit turun harga pupuk tak turun-turun. Bisa azab (menderita) para petani," keluh Edi.

Hal senada juga dikatakan Sobirin (52) salah seorang petani sawit asal Siak. Ia mengaku bersyukur dengan kenaikan harga sawit.

"Alhamdulillah naik lagi, mudah-mudahan terus begitu. Sehingga bisa membantu mensejahterakan para petani," kata Sobirin.

Kendati demikian, ia juga menyayangkan, dengan naiknya sejumlah kebutuhan pokok dan pupuk.

"Harga sawit naik, tapi sama aja, harga kebutuhan pokok juga naik semua, pupuk juga naik, apalagi pestisida yang harganya kian luar biasa," jelasnya.

Ia berharap ada kontrol dari pemerintah terhadap kenaikan harga pupuk dan kebutuhan pokok lainnya.

"Semoga pemerintah bisa kontrol harga yang makin melambung. Ya kalau warga punya sawit, yang gak? Gimana coba," tuturnya.

Kontributor : Alfat Handri

Load More