Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 04 Maret 2022 | 17:10 WIB
Ilustrasi pedagang cabai merah. [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraRiau.id - Hingga Februari 2022 angka inflasi di Siak mencapai 0,14 persen. Angka tersebut di bawah angka inflasi Riau 0,21 persen.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Siak beberapa komoditi menjadi penyebab terjadinya inflasi.

"Angka inflasi tersebut dipicu dengan kenaikan harga cabai merah, telur ayam, bawang merah, bawang putih dan komoditas lainnya," kata Wakil Bupati Siak, Husni Merza, Jumat (4/3/2022).

Inflasi tersebut membuat pemerintah daerah melakukan berbagai upaya dan strategi untuk menekan dan mengontrol harga barang yang menjadi pemicu.

Upaya pertama, tambah Husni, ketersediaan minyak goreng menjadi perhatian paling utama.

"Sampai saat ini, saya belum mendengar kabar bahwa minyak goreng di Siak langka. Namun ada daerah di Riau mengabarkan bahwa di tempat mereka minyak goreng langka," jelas Husni.

Beberapa waktu lalu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Siak, bekerjasama dengan salah satu distributor minyak goreng premium, untuk melaksanakan operasi pasar.

"Alhamdulillah operasi pasar tersebut sangat membantu masyarakat, apalagi dijual dengan harga yang terjangkau", ujarnya.

Husni Merza juga mengingatkan kepada masyarakat, agar belanja dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Siak, Susilawati menyampaikan untuk komoditas daging masih terpenuhi dan tersedia.

"Berdasarkan data dari BPS pada bulan Februari 2022 justru daging bukan komoditas penyumbang inflasi di Siak," terang Susilawati.

Disampaikannya, beberapa saat yg lalu komoditas peternakan dan perikanan seperti telur ayam dan ikan memang mengalami kenaikan.

"Hal ini disebabkan alur distribusi pasar dan mekanisme pasar sebab Siak bukan penghasil sehingga ketergantungan sangat tinggi dgn daerah lain," tuturnya.

Kontributor : Alfat Handri

Load More