Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 08 Maret 2022 | 16:57 WIB
Ifan Seventeen [Suara.com/Yuliani]

SuaraRiau.id - Kabar sejumlah desainer dan brand asal Indonesia dalam ajang Gekraf Paris Fashion Show mendapat sorotan publik. Kejadian tersebut kemudian memunculkan polemik.

Hal tersebut bermula bahwa rombongan dari Indonesia mengklaim ikut melakukan peragaan busana di ajang fesyen paling bergengsi Paris Fashion Week (PFW) 2022.

Ketua Bakominfo Gekrafs, Riefian Fajarsyah atau yang juga dikenal dengan Ifan Seventeen memberikan pernyataan terkait pro dan kontra tersebut.

Saat ini keterlibatan brand dan desainer dalam Gekraf Paris Fashion Show menjadi olok-olok publik, lantaran dianggap membodohi masyarakat karena mengklaim melakukan peragaan busana di ajang fesyen paling bergengsi Paris Fashion Week 2022.

Ifan pun memberikan penjelasan bahwa PFW adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Federation de la Haute Couture (FHCM).

Karena PFW merupakan ajang fesyen terbesar di dunia, maka ribuan orang berangkat ke Paris untuk menghadiri perhelatan akbar tersebut.

Penyelenggara lain pun banyak yang menggelar acara peragaan busana di sekitar PFW, namun ini di luar dari FHCM itu sendiri.

"Karena banyaknya enthusiast dan pencinta fesyen berangkat ke sana untuk menonton maka banyak banget event-event di sekitaran PFW, event-event fesyen show juga dan di tahun ini Gekrafs dan Kemenpar mengajak brand-brand yang memang menurut kami kompeten untuk berangkat ke sana," ujar Ifan dikutip dari laman Instagramnya, Selasa.

Mengutip Antara, brand di luar fesyen, bisa berkolaborasi dengan para desainer untuk tampil di Gekrafs Paris Fashion Show. Oleh karenanya, tak heran jika banyak brand lain yang ikut terlibat meski tidak menghadirkan produk fesyen.

Sejak awal pihak Gekrafs juga sudah menegaskan bahwa acara ini bernama Gekrafs Paris Fashion Show During at Paris Fashion Week. Hal tersebut juga sudah menjadi SOP kepada semua desainer dan brand yang ikut Paris.

"Kalau menurutku yang membuat miss adalah pada saat brand-brand tersebut menyampaikan kepada KOL-KOL yang ikut ke sana, mungkin hal-hal ini kurang ditekankan. Jadi banyak sekali yang menamai kegiatan mereka dengan PFW," kata Ifan.

"Apakah itu salah? Jawabannya tidak, bahkan kalau mereka menamai atau menyebutkan kegiatan mereka di sana dengan sebutan PFW juga enggak apa-apa, yang penting jangan menyertai logo dari FHCM tersebut dan ini tentunya adalah suatu langkah untuk mengenalkan industri fesyen Indonesia kepada dunia," lanjutnya.

Ifan meminta agar masyarakat dapat terus mendukung desainer dan jenama Indonesia yang sudah berangkat ke Paris dan ikut mengharumkan nama Indonesia.

"Dukung terus brand-brand lokal kebanggaan Indonesia," kata Ifan. (Antara)

Load More