Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Jum'at, 25 Februari 2022 | 16:39 WIB
Sebuah rumah tampak hancur akibat guncangan gempa Pasaman Barat, Sumatra Barat, Jumat (25/2/2022). (foto: Istimewa)

SuaraRiau.id - Gempa bumi dengan kekuatan 6.2 SR menguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat tadi pagi. Aktivitas patahan aktif sesar Sumatera jadi sebab gempa Sumbar.

Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengatakan, gempa yang terjadi pagi tadi di Pasaman Barat adalah gempa tektonik.

"Kekuatan 6.2 di Pasaman Barat, Sumatera Barat," kata Dwikorita pada konferensi pers siang ini.

Dilaporkan, pusat gempa terletak pada jarak 17 km Timur Laut Pasaman Barat, dengan titik koordinat gempa di 0.15 LU-99.98 BT.

Baca Juga: Segmen Angkola Sesar Sumatra Bisa Picu Gempa Hingga M 7,6, BMKG Imbau Warga Sumbar Jauhi Bangunan Retak

Gempa bumi terjadi pada pukul 08:38:29 wib di wilayah Talamau. Talamau adalah gunung api tidak aktif yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera Barat yang dikenal sebagai atap Sumatera Barat.

"Tepatnya pada pukul 8 lebih 39 menit 29 detik waktu indonesia barat di wilayah Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat" katanya.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi pagi ini memiliki parameter dengan magnitudo 6.2, yang selanjutnya diupdate menjadi 6.1, dengan kedalaman pusat gempa 10 km.

Kepala BMKG menjelaskan gempa bumi yang terjadi merupakan akibat patahan sesar Sumatera.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif atau patahan aktif yaitu sesar besar Sumatera, tepatnya pada segmen angkola bagian Selatan," ujar Dwikorita.

Baca Juga: Heboh Tanah Bergerak Mirip Likuifaksi Pasca Gempa Pasaman Barat, Ini Komentar BNPB dan BMKG

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi pagi ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)

Dilansir dari BMKG, berikut dampak gempa bumi yang dirasakan di beberapa daerah:

Pasaman Barat dengan skala intensitas VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan semua terkejut dan lari keluar).

Pasaman dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).

Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang dengan skala intensitas V MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Padang. Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu).

Pesisir Selatan, Rartau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Load More