Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 23 Februari 2022 | 16:30 WIB
Gus Miftah saat mengisi kajian di Omah Asa, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/11/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraRiau.id - Gus Miftah kembali menuai perhatian usai menggelar pertunjukan wayang di pondok pesantrennya beberapa hari lalu.

Diketahui, acara itu diadakan setelah heboh ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang menyinggung soal wayang dan dalang.

Dalam pagelaran tersebut, dalang menampilkan karakter wayang yang mirip Ustaz Khalid Basalamah. Dalam ceritanya karakter wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah terkesan diolok-olok.

Tangkapan layar pagelaran wayang di ponpes Gus Miftah (Twitter/@pgmoraaji)

Selain itu, Gus Miftah juga membuat syair yang juga diduga menyindir Ustaz Khalid Basalamah.

Gus Miftah akhirnya minta maaf soal kegaduhan soal pentas wayang yang menyeret nama Ustaz Khalid Basalamah.

Namun, Pengasuh Pondok Pesantre Ora Aji ini ogah minta maaf soal pementasan wayang yang menghadirkan dalang Ki Warseno Slenk.

Dalam postingannya, Gus Miftah mengunggah soal wawancara dalang Ki Warseno Slenk dengan TV One.

Dalam wawancara itu, Ki Warseno itu menegaskan dalang punya otoritas penuh tak bisa diintervensi saaat memainkan lakon di panggung.

Nah Gus Miftah menyadari kegaduhan yang terjadi ini dampak dari pentas wayang yang digelar di pondoknya. Dia sadar dalam kegaduhan ini, Gus Miftah menyadari ada keinginan untuk menyalahkannya.

"Pokoknya miftah salah, dan harus minta maaf, ok salahkan saya jangan dalangnya, pokoke salahnya miftah. Ok fine…. Saya minta maaf atas kegaduhan yang terjadi, bukan karena nanggap wayangnya!" kata dia dikutip Hops.id--jaringan Suara.com dari postingan Instagramnya, Rabu 23 Februari 2022.

Pada postingan itu, Gus Miftah juga mengatakan menggelar pentas wayang itu bagian dari melestarikan wayang sebagai salah satu budaya bangsa.

Jadi hilangnya wayang itu gampang menurutnya, yaitu saat pentas wayang sudah tidak ada lagi, Itu artinya wayang musnah.

"Musnah nya wayang itu sederhana kok, kalau sudah tidak ada yang nanggap dan nguri2…… Lha miftah nanggap saja supaya kelestarian nya terjaga malah disalahkan," jelasnya.

Sebelumnya Gus Miftah sudah mengklariikasi soal dampak pentas wayang di ponpesnya. Gus Miftah berdalih hadirnya wayang Ustaz Khalid Basalamah itu bukan urusannya. Itu adalah urusan dalang Ki Warseno Slenk.

Lain halnya, dengan puisi yang ia sampaikan jelang pentas pagelaran wayang. Kalau puisi itu, Gus Miftah menegaskan dia bertanggung jawab atas puisi yang ia sampaikan.

Gus Miftah menjelaskan, dia bukan kali ini menggelar pentas wayang. Jadi dia membantah bikin pentas wayang karena baper dengan narasi Ustaz Khalid Basalamah.

"Saya itu nanggap wayang dari 2012, artinya memang Pondok Pesantren Ora Aji itu rutin menggelar pentas wayang cuma berhenti karena persoalan pandemi," kata Gus Miftah.

Apalagi, kata Gus Miftah, ide pagelaran wayang yang menampilkan karakter wayang Ustaz Khalid itu bukan inisiatifnya.

Gus Miftah mengatakan yang menginginkan dia gelar pentas wayang adalah para seniman, maka Gus Miftah cuma mengakomodasi keinginan itu.

"Soal konten, atau lakon, atau atraksi di dalam pertunjukan wayang itu merupakan domain dan wilayahnya dalang itu sendiri. Jadi isinya tentang apa, itu kita hanya dikasih pertunjukan lakonnya saja," ujarnya.

Load More