SuaraRiau.id - Gus Miftah menggelar pagelaran wayang di pondok pesantren miliknya beberapa hari lalu. Namun, dalam pertunjukan tersebut ada karakter tokoh wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah.
Dalam cerita wayang yang beredar di media sosial, karakter mirip Ustaz Khalid Basalamah seolah diolok-olok. Banyak publik menyayangkan hal tersebut dilakukan dalang di tempat Gus Miftah.
Wakil Sekretaris LBM PBNU KH Mahbub Maafi ikut buka suara menanggapi kejadian itu. Ia menyebut cara Gus Miftah dalam menanggapi isu wayang yang sedang ramai dibahas sebagai tidak bijaksana.
Kyai Mahbub menilai membuat wayang yang mirip dengan Ustadz Khalid Basalamah dan membuat pertunjukan wayangnya sebagai hal yang berlebihan.
"Jangan dibikin nyinyir, dijawab dengan jawaban satir. Nggak bijak menurut saya, orang itu perlu bijaksana, tapi perlu juga bijak sini. Bijak sana-nya sudah, Ustadz Khalid sudah minta maaf. Bijak sini-nya, nggak usahlah kita bikin yang heboh-heboh seperti ini," ujar Kyai Mahbub dikutip dari Wartaekonomi.co.id--jaringan Suara.com, Senin (21/2/2022).
Tokoh NU itu juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki banyak persoalan yang lebih utama dibahas dan dicarikan solusinya.
"Nggak usah berpolemik soal wayang ini, toh Ustadz Khalid Basalamah sudah meminta maaf, sudah menyadari terkait pendapatnya soal wayang," ujar Kiai Mahbub.
Lebih lanjut, dia mengatakan perbedaan pendapat merupakan keniscayaan yang perlu ditanggapi dengan cara yang bijak.
Seseorang tidak bisa memaksakan pendapatnya kepada orang lain, apalagi membalasnya dengan olokan.
Kiai Mahbub mengaku sebenarnya tidak sependapat dengan Ustadz Khalid terkait hukum wayang. Namun, perdebatan soal wayang ini memang sudah ada sejak lama yang tidak perlu dibesar-besarkan.
"Isu lama sebenarnya ini, hanya kemudian dikemukakan Khalid Basalamah, tapi dari zaman dahulu juga ada yang begitu (perdebatan soal wayang)," ungkapnya.
"Penggunaan itu (wayang) pun awalnya juga melalui perdebatan dulu, tidak diputuskan Wali langsung seperti itu. Ibaratnya, ada bahtsul masail dulu baru dicarikan jalan keluar, kemudian dibolehkan setelah melalui pertimbangan hukum," tambahnya.
Dia berpesan agar semua pihak lebih bijak dalam berpendapat dan bijak dalam merespons pendapat orang lain. Sebagian masyarakat saat ini disebutnya sulit menerima pendapat yang berbeda dengannya.
"Orang beda pendapat itu kan biasa-biasa saja. Kita ini susah menghadapi perbedaan pendapat. Ini sama, baik yang setuju dengan wayang maupun yang tidak," katanya.
Sebelumnya, potongan video ceramah Ustaz Khalid Basalamah soal wayang menuai kontroversi. Ia pun kemudian membuat klarifikasi dan meminta maaf.
Berita Terkait
-
Geger! Ustaz Khalid Basalamah Sebut Uang Pajak Negara dari Masyarakat Haram, Ini Alasannya
-
Tak Terima Ustaz Khalid Basalamah Dijadikan Wayang, Ustaz Derry Sulaiman: Sudah Kelewat Batas Ya Allah
-
Sujiwo Tejo Cuit Dialog soal Wayang Dipakai untuk Gebukin Orang, Sindir Siapa?
-
Fadli Zon Bela Ustaz Khalid Basalamah Soal Wayang, Sebut Aksi Gus Miftah Memecah Belah Bangsa
-
Klarifikasi Gus Miftah Soal Pentas Wayang Mirip Ustaz Khalid Basalamah
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
Terkini
-
CEK FAKTA: Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia, Benarkah?
-
5 Link DANA Kaget Hari Ini, Kejutan Gratis Saldo Senilai Rp358 Ribu!
-
5 Mobil Pick Up Bekas 30 Jutaan yang Tangguh dan Irit, Cocok untuk Usaha
-
BRI Tegaskan Komitmen Pembiayaan Produktif, 18 dari 100 Rumah Tangga Telah Nikmati KUR
-
Penemuan Jasad Bayi Dalam Kantong Plastik di Kampar, Ada Bekas Gigitan Anjing