Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 16 Januari 2022 | 17:33 WIB
Ilustrasi perhiasan emas. (Unsplash/Angelo Pantazis)

SuaraRiau.id - Seorang nenek di Pekanbaru diduga menjadi korban hipnotis di Pasar Selasa, kawasan Panam, Tuah Madani, Pekanbaru.

Kejahatan hipnotis tersebut terjadi di toko emas. Akibatnya korban kehilangan perhiasan emas bernilai sekitar Rp 30 juta dalam sekejap.

Nenek-nenek itu dengan polos menjual kalung dan gelang emasnya. Korban yang tak diketahui identitasnya yang diduga di bawah pengaruh gendam/hipnotis mendatangi toko emas.

Sementara pemilik toko emas, Dodi, baru sadar korban terkena gendam setelah cucu dari korban datang ke tokonya.

Sang cucu ketika itu menyebut neneknya baru kehilangan emas setelah dijual tanpa sadar.

"Kemudian saya cek CCTV, ternyata nenek tadi menjadi korban hipnotis," ujar Dodi dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Minggu (16/1/2022).

Ia menerangkan bahwa kejadian nenek menjual emas tanpa sadar ini terjadi pada Kamis (13/1/2022) siang.

Menurut Dodi, nenek tersebut memang sudah menjadi langganan sehingga tidak curiga. Kala menjual emas tadi, korban ditemani seorang perempuan berhijab dan berkacamata.

Perempuan tersebut diduga pelaku hipnotis. Wanita itu tidak banyak ngomong dan hanya mengarahkan nenek untuk menjual emasnya.

"Datang berdua, satu pelaku dan satu korban, sama pelaku saya tidak kenal," terang Dodi.

Setelah menjual emas tadi, nenek dan perempuan yang menemaninya langsung pergi. Sementara uang hasil penjualan emas dipegang oleh pelaku.

"Jadi, cucu yang datang tadi menyebut neneknya tidak kenal dengan orang yang menemani menjual emas itu," tutur dia.

Ia menyebut bahwa korban dan pelaku tadi datang menggunakan mobil. Setelah itu, keduanya juga pergi dengan mobil yang sudah menunggu di pinggir jalan.

"Nilai emas yang dijual sekitar Rp30 juta," ucap Dodi.

Load More