Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 13 Desember 2021 | 10:55 WIB
Prabowo Subianto

SuaraRiau.id - Survei elektabilitas calon presiden atau Capres 2024 sudah mulai dilakukan sejumlah lembaga menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Sosok Prabowo Subianto diprediksi akan memenangkan pertarungan politik di Pilpres 2024 jika berpasangan dengan dua tokoh yaitu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Hal itu terungkap dari survei Lembaga Survei Indopol bertajuk “Kinerja Pemerintah dan Dinamika Politik Elektoral Menjelang Pemilu 2024”.

Anies Baswedan

Dalam survei elektabilitas itu, Indopol melibatkan 1.230 responden yang dilakukan pengambilan sampel pada 19-27 November 2021.

Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistyanto menjelaskan jika pihaknya telah melakukan beberapa simulasi pasangan Capres 2024 yang berpotensi terpilih jika dipertarungkan.

Untuk simulasi dua pasangan atau head to head, Ratno menyimpulkan bahwa jika koalisi PDIP-Gerindra pecah, maka Prabowo menguat jika berpasangan dengan Anies atau Ganjar.

“Jika koalisi PDIP-Gerindra pecah maka, Prabowo Subianto akan menguat jika berpasangan dengan Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan,” terang Ratno dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Minggu (12/12/2021).

Simulasi pertama, Prabowo-Puan vs Airlangga-Anies. Hasilnya, Prabowo-Puan meraih 21,71 persen. Sedangkan Airlangga-Anies memperoleh 15,61 persen dengan 62,68 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Selanjutnya simulasi kedua yaitu, Prabowo-Puan vs Airlangga-Ganjar. Hasilnya, Prabowo-Puan memperoleh 21,14 persen. Sedangkan Airlangga-Ganjar memperoleh 17,72 persen dengan 61,14 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Kemudian simulasi ketiga yaitu, Prabowo-Puan vs Anies-Airlangga. Hasilnya, Prabowo-Puan memperoleh 20,41 persen. Sedangkan Anies-Airlangga memperoleh 20,89 persen dengan 58,7 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Dok: Pemprov Jateng)

Lalu simulasi keempat yaitu, Prabowo-Puan vs Muhaimin Iskandar-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Prabowo-Puan memperoleh 24,63 persen. Sedangkan Muhaimin-AHY memperoleh 11,14 persen dengan 64,23 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Selanjutnya simulasi kelima yaitu, Prabowo-Puan vs AHY-Salim Segaf Aljufri. Hasilnya, Prabowo-Puan memperoleh 23,82 persen.

Sedangkan AHY-Salim Segaf memperoleh 10,73 persen dengan 65,45 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Simulasi keenam yaitu, Prabowo-Puan vs Anies-AHY. Hasilnya, Prabowo-Puan memperoleh 20,73 persen. Sedangkan Anies-AHY memperoleh 24,55 persen dengan 54,72 persen merespon tidak tahu atau tidak menjawab.

Simulasi ketujuh yaitu, Prabowo-Ganjar vs Anies-Airlangga. Hasilnya, Prabowo-Ganjar memperoleh 31,22 persen.

Sedangkan Anies-Airlangga memperoleh 18,37 persen dengan 50,41 persen merespon tidak tahu atau tidak menjawab.

Simulasi kedelapan yaitu, Prabowo-Anies vs Ganjar-Airlangga. Hasilnya, Prabowo Anies memperoleh 33,9 persen. Sedangkan Ganjar-Airlangga memperoleh 18,78 persen dengan 47,32 persen merespon tidak tahu atau tidak menjawab.

Dari hasil survei tersebut, Ratno mengatakan bahwa pasangan Capres-cawapres antara Prabowo-Puan memiliki peluang selalu memenangkan pertempuran. Artinya, figur Puan memiliki peluang menjadi faktor penentu pasangan Prabowo dengan kekuatan suara PDIP yang solid.

“Kekuatan pasangan Prabowo-Puan akan berimbang ketika melawan pasangan yang memposisikan Anies Baswedan sebagai RI 1 atau Presiden,” terang Ratno.

Selain itu, jika koalisi PDIP-Gerindra pecah, maka hasilnya dengan asumsi Gerindra mengusung Prabowo-Anies dan PDIP mengusung Ganjar-Airlangga, maka dimenangkan oleh pasangan Prabowo-Anies.

Survei ini diambil menggunakan metode random sampling dan terpilih acak dengan menggunakan KishGrid. Survei ini memiliki margin error kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Load More