Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 13 Desember 2021 | 10:55 WIB
Prabowo Subianto
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Dok: Pemprov Jateng)

Lalu simulasi keempat yaitu, Prabowo-Puan vs Muhaimin Iskandar-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Prabowo-Puan memperoleh 24,63 persen. Sedangkan Muhaimin-AHY memperoleh 11,14 persen dengan 64,23 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Selanjutnya simulasi kelima yaitu, Prabowo-Puan vs AHY-Salim Segaf Aljufri. Hasilnya, Prabowo-Puan memperoleh 23,82 persen.

Sedangkan AHY-Salim Segaf memperoleh 10,73 persen dengan 65,45 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Simulasi keenam yaitu, Prabowo-Puan vs Anies-AHY. Hasilnya, Prabowo-Puan memperoleh 20,73 persen. Sedangkan Anies-AHY memperoleh 24,55 persen dengan 54,72 persen merespon tidak tahu atau tidak menjawab.

Simulasi ketujuh yaitu, Prabowo-Ganjar vs Anies-Airlangga. Hasilnya, Prabowo-Ganjar memperoleh 31,22 persen.

Sedangkan Anies-Airlangga memperoleh 18,37 persen dengan 50,41 persen merespon tidak tahu atau tidak menjawab.

Simulasi kedelapan yaitu, Prabowo-Anies vs Ganjar-Airlangga. Hasilnya, Prabowo Anies memperoleh 33,9 persen. Sedangkan Ganjar-Airlangga memperoleh 18,78 persen dengan 47,32 persen merespon tidak tahu atau tidak menjawab.

Dari hasil survei tersebut, Ratno mengatakan bahwa pasangan Capres-cawapres antara Prabowo-Puan memiliki peluang selalu memenangkan pertempuran. Artinya, figur Puan memiliki peluang menjadi faktor penentu pasangan Prabowo dengan kekuatan suara PDIP yang solid.

“Kekuatan pasangan Prabowo-Puan akan berimbang ketika melawan pasangan yang memposisikan Anies Baswedan sebagai RI 1 atau Presiden,” terang Ratno.

Load More