SuaraRiau.id - Gara-gara tak terima anak ditilang, seorang warga Banyuasin, Sumatera Selatan nekat mengejar anggota polisi lalu lintas (polantas) sambil membawa celurit.
Warga bernama Muhamad Nur alias Amad (39) yang mengejar sambil mengacungkan celurit itu terancam hukuman sepuluh tahun penjara.
Kejadian itu berawal saat korban polantas Angga Novriadi dan anggota lain melakukan patroli di Jalan Palembang-Betung, Simpang Tugu Polwan, Kelurahan Betung, Banyuasin, Kamis (25/11/2021).
Petugas menghentikan pemotor yang tidak mengenakan helm untuk dilakukan pemeriksaan. Ternyata, pemotor tersebut tidak membawa surat resmi kendaraan.
Mengutip Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, lantaran pengendara motor tersebut tak membawa STNK dan SIM sehingga dilakukan sanksi tilang berupa penyitaan kendaraan.
Setelah diberi surat tilang dan ditandatangani oleh pengendara, anggota polantas tersebut kembali melanjutkan kegiatannya, sementara pemotor pulang.
Beberapa saat kemudian, datang satu mobil dan berhenti di tengah jalan sehingga membuat kemacetan lalu lintas.
Ternyata bapak dari pemotor yang ditilang turun dari mobil sambil marah-marah kepada polantas.
Pelaku kembali ke dalam mobil dengan mengambil sebilah celurit dan mengejar sambil mengayunkannya ke arah Polantas Angga. Korban pun jatuh bangun tersungkur ke parit akibat dikejar pelaku.
Beruntung, polantas itu berhasil menyelamatkan diri namun kakinya kanannya terkilir. Tiga jam kemudian, pelaku diamankan dalam pelariannya ke arah Musi Banyuasin.
Kasatreskrim Polres Banyuasin AKP Ikang Ade Putra mengungkapkan, pelaku nekat melakukan kejahatan itu karena tak terima anaknya ditilang.
Padahal, korban sudah menjalankan tugas secara profesional berupa memberikan surat tilang untuk disidang.
"Anak tersangka kena tilang karena tidak pakai helm, tidak bawa STNK dan SIM. Tersangka mengacungkan celurit dan kejar anggota polantas," ungkap Ikang, Kamis (25/11/2021).
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 335 KUHP dan Pasal 212 KUHP tentang tindak pidana perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman kekerasan dan tindak pidana melawan petugas juncto Pasal 2 Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang senjata tajam.
Barang bukti disita mobil Taft nomor polisi BG 1572 FA, sepeda motor Yamaha Vega nomor polisi BG 2937 JU, sebilah celurit, dan parang.
Berita Terkait
-
Kronologi Adu Jotos 2 Polisi dengan 1 TNI Berujung Damai
-
Jalan Poros ke Sekolah Rusak, Viral Pelajar di Sumsel Gotong Royong Memperbaiki
-
Heboh Oknum TNI dan 2 Polisi Baku Hantam, Ternyata Dipicu soal Tilang
-
Jembatan Pulo Mas Amblas, Pengendara Motor Jatuh ke Sungai Musi
-
Riding Tanpa Helm, 'Pemotor' Ini Justru Bikin Warganet Iba, Kok Bisa?
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
5 Mobil MPV Bekas di Bawah 100 Juta Selain Avanza, Irit dan Muat Banyak!
-
6 Mobil Hatchback Bekas di Bawah 100 Juta, Stylish untuk Anak Muda dan Mama-mama
-
Kronologi 2 Napi Perempuan Pekanbaru Ketahuan Simpan Sabu dalam Pembalut
-
Sempat Bikin Geger, Buaya Raksasa Akhirnya Berhasil Diamankan Warga Inhil
-
7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia