Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 03 November 2021 | 21:02 WIB
Ilustrasi seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae). [Antara/Iggoy el Fitra]

Pekerja sekitar juga menghubungi keluarga korban yang berada di PT Bina Duta Laksana (BDL) sementara korban dievakuasi ke Pos P3K PT MSK dalam kondisi sudah meninggal.

"Selanjutnya dilakukan visum oleh pihak kepolisian dan medis dengan hasil diagnosis awal kematian disebabkan oleh 'Death On Arrival' ec. Gigitan Binatang Buas. Korban selanjutnya dibawa ke rumah duka dan dimakamkan," ungkapnya.

Sementara itu Resort BBKSDA Riau melakukan investigasi dan menemukan bekas cakaran pada dinding pondok kerja yang terbuat dari plastik terpal.

Maka dari itu, BB KSDA Riau mengimbau kepada karyawan yang ada di sekitar kejadian agar hati-hati dan waspada serta tidak melakukan aktivitas pada waktu pagi dan sore hari.

Tim juga menyampaikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi kejadian agar tidak memasang jerat atau melakukan tindakan anarkis terhadap satwa liar yang dilindungi termasuk harimau sumatera. Pihak perusahaan menghentikan aktivitas sementara dan memindahkan seluruh pekerja yang berada di TKP dan sekitarnya ke camp induk PT. MSK," ujarnya.

Untuk menemukan harimau yang masih berkeliaran pihaknya memasang kamera pemantau sebanyak 10 unit.

Selain itu juga memasang umpan pada titik titik tertentu dalam rangka menarik pergerakan satwa ke kamera serta operasi jerat di sekitar jalur jelajah satwa bersama pihak terkait. (Antara)

Load More