Untuk wisudawan, sebanyak 15 orang dari beasiswa YPCR/Bidikmisi, 23 orang wisudawan dari beasiswa Pemerintah Provinsi Riau dan 5 orang wisudawan dari beasiswa Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir.
Hal ini menunjukkan bahwa PCR memberikan akses pendidikan yang sama dan berkeadilan dalam rangka melindungi masa depan anak-anak yang cerdas tetapi terkendala persoalan biaya.
Lebih lanjut, Yanuar berharap kepada wisudawan untuk dapat terus berkarya dan berpikiran maju, serta senantiasa memiliki semangat leadership, solidaritas, dan memberikan sumbangsih yang nyata bagi masyarakat.
“Lulusan PCR, harus mampu untuk menyiasati kondisi yang ada dan berkompetisi secara sehat di dalam dunia kerja saat ini. Anda harus dapat melanjutkan estafet kepemimpinan di Indonesia. Anak-anak muda yang dari kata-katanya dan langkahnya dapat membuat perubahan ke arah yang lebih baik. Jangan hanya menjadi penonton, jadilah tuan rumah di negeri sendiri, dan sebagai tamu yang memikat di seluruh dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Politeknik Chevron Riau (YPCR) Drs Azhar MM berpesan kepada para wisudawan untuk dapat mempertahankan kompetensi yang diperoleh selama kuliah di PCR.
Azhar juga berharap kepada alumni untuk dapat menjadi duta PCR yang baik, berani P.A.S.T.I. (Profesional, Aplikatif, Siap kerja, Tepat waktu, Inovatif), siap beradaptasi dengan perubahan, menjadikan setiap perubahan sebagai tantangan dan senantiasa menjaga nama baik almamater.
Selain itu, Azhar juga menambahkan bahwa Pengurus YPCR dengan kepercayaan dan dukungan penuh dari Dewan Pembina secara berkesinambungan akan membenahi dan melengkapi sarana pendidikan serta sumber daya lainnya yang dbutuhkan oleh PCR
“Alhamdulillah, kami telah menyelesaikan pembangunan Workshop Mekanikal & Elektrikal pada tahun 2021 dengan biaya sebesar Rp 8,84 milyar. Workshop ini sudah digunakan pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022 yang dimulai pada bulan September 2021. Kami juga secara berkala mengadakan penggantian dan penambahan peralatan laboratorium agar kegiatan praktikum tidak terkendala disebabkan penurunan kehandalan alat karena proses penuaan, karena kekurangan alat dan agar peralatan laboratorium tetap update dengan perkembangan teknologi,” ungkapnya.
Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan, laporan keuangan tahunan YPCR diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Audit dilakukan setiap tahun.
“Alhamdulillah, Penilaian KAP terhadap laporan keuangan YPCR tahun 2010 sampai tahun 2020 adalah Wajar Tanpa Pengecualian,” tambahnya.
Berita Terkait
-
Teman Mabuk hingga Penjual Miras Ikut Diperiksa Polisi, Pemicu Tewasnya Mahasiswa UKI Tersingkap?
-
Puluhan Visa Mahasiswa Dicabut AS di Tengah Gelombang Aksi Bela Palestina
-
Mahasiswa UKI Tewas usai Pesta Miras di Kampus, Legislator PDIP: Gak Zaman Lagi 'Main' Pakai Otot
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Viral Polisi Suruh Pendemo Tolak UU TNI Cap Jari dan Foto, Publik Murka: Mereka Penjahat?
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Omzetnya Kini Ratusan Juta, Ini Sukses Kisah Andara Cantika Indonesia Berkat BRI
-
Jalan Lobak yang Amblas Diperbaiki, Dishub Pekanbaru Terapkan Rute Satu Arah
-
Diusut Polda Sejak Juni 2024, Apa Kabar Kasus SPPD Fiktif di DPRD Riau?
-
Lurah di Pekanbaru Dibebastugaskan usai Terjerat Kasus Minta THR ke Pedagang
-
Harta Kekayaan Muhammad Isa Lahamid, Ketua DPRD Pekanbaru Komentari Mobil Dinas Alphard