Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 17 Oktober 2021 | 19:23 WIB
Dewi Sandra. [Yuliani/Suara.com]

SuaraRiau.id - Artis Dewi Sandra memberi tanggapan soal film Nussa yang disebut mempromosikan Taliban. Sebagai salah satu pengisi suaranya, ia tak mau terprovokasi.

Diketahui, banyak tudingan yang dilayangkan ke Film Nussa yang dianggap tak mencerminkan identitas bangsa Indonesia.

Hal itu lantaran pemakaian busana pada karakter film animasi bukan pakaian Indonesia.

Film NUSSA. (Visinema)

Dewi Sandra lalu memberikan tanggapan bijak. Menurutnya, akan selalu ada sisi yang menyukai dan tidak dari sebuah karya.

"Ini yang harus dipahami, apa yang kita lakukan nggak semua disukai orang. Kita nggak bisa memuaskan kemauan seseorang, tapi kita bisa mengeluarkan karya terbaik," kata Dewi Sandra saat berbincang kepada Suara.com di acara Ngorbit, Jumat (16/10/2021).

Dewi Sandra pun tak bersedih dengan komentar tersebut. Sebab ia sudah melakukan yang terbaik sesuai dengan kemampuannya.

"Kenapa bersedih? Kan sudah berkarya. Setidaknya kita sudah mencoba," ujar artis 41 tahun ini.

Dewi Sandra menganggap komentar tersebut sebagai bahan pembelajaran ke depan. "Kalau membangun, ambil. Jadi jangan dibuang," ucap dia.

Di tengah kritik soal baju Nussa, film animasi ini nyatanya mampu mencetak kesuksesan. Ditandai dengan antusias penonton, di mana tiket bioskop penayangan film Nussa ludes di hari pertama.

Selain itu, Nussa juga masuk nominasi film Animasi Panjang di Festival Film Indonesia (FFI) 2021.

Sebelum film Nussa tayang, segelintir orang mengkritisi baju si karakter. Sebut saja penggiat media sosial Eko Kuntadhi yang mengatakan, baju panjang berwarna hijau yang dipakai Nussa tidak mencerminkan identitas Indonesia.

"Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan. Pakaian lelaki sangat khas Taliban. Anak Afganistan," cuit Eko di Twitter pada Juni 2021.

"Film Nussa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah. Atau bagian dari kekuasaan Taliban. Promosi yang merusak!" tuding Eko.

Sementara pegiat media sosial lain, Denny Siregar menyebut model pakaian Nussa mencerminkan pakaian khas gurun pasir. Padahal menurutnya pakaian asli muslim di Indonesia adalah sarung.

"Mas Angga Sasongko apa nggak paham ya, kalau film Nussa ini yang bidani Felix Siaw? Lihat aja bajunya si Nussa, emang anak muslim di Indonesia bajunya model gurun pasir gitu?" kicau Denny Siregar di Twitter.

"Setahu saya, dari dulu kita sarungan deh. Hati-hati mas, jangan jadi jembatan propaganda mereka," ujar dia.

Load More