SuaraRiau.id - Tragedi Gerakan 30 September atau G30S OKI ternyata menyimpan kesedihan yang mendalam bagi keluarga korban. Salah satunya keluarga Letnan Jenderal Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono atau yang akrab dipanggil MT Haryono.
Firasat tak mengenakan menghampiri anak-anak MT Haryono kala itu. Sehari sebelum ayahnya tewas mereka mendapat berbagai firasat.
Secara tiba-tiba, ada seseorang misterius yang diduga sebagai tentara menanyakan lokasi rumah dari MT Haryono kepada anak-anaknya.
Penuturan anak-anak MT Haryono yang tertuang dalam buku ‘Kunang-Kunang Kebenaran di Langit Malam: Penuturan Anak-Anak Pahlawan Revolusi.
Putri bungsu MT Haryono, Enda Marina menuturkan, satu malam sebelum peristiwa, dia bermimpi sang ayah ditusuk tombak oleh sejumlah orang misterius hingga tak berdaya.
Sementara firasat lain juga dirasakan oleh Harianto Haryono, anak sulung MT Haryono. Harianto mengungkapkan sebuah momen dimana sang ayah tiba-tiba mengajaknya mengobrol soal politik.
Padahal, Harianto tahu betul, sang ayah tak pernah membahas permasalahan politik dengan anak-anaknya.
Bahkan, Harianto yang akrab disapa Babab mengutarakan sebuah petuah yang disampaikan oleh MT Haryono kepadanya.
“Bab, kalau kamu sudah besar nanti, sebaiknya hindarilah berpolitik. Karena politik itu sangat berisiko. Politik itu menghalalkan segala cara. Selagi kamu berada dalam satu kelompok, kelompok itu akan menganggapmu sebagai teman,” ucap MT Harjono pada Babab seperti yang dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Kamis (30/9/2021).
“Tetapi begitu kamu berpisah, kamu akan dianggap sebagai musuh. Persahabatan dan kebajikan yang telah kamu lakukan di masa yang sudah-sudah, akan mereka lupakan. Makanya kamu tak perlu masuk politik. Masuk tentara boleh, tapi masuk politik, sekali lagi, jangan!,” sambung MT Haryono terakhir kalinya kepada sang putra.
Berita Terkait
-
Subarkah Hadisarjana Ternyata Sosok di Balik Kesuksesan Film G 30 S/PKI
-
Profil Yunus Yosfiah, Jenderal TNI yang Melarang Penayangan Film G30S/PKI Sejak 1998
-
Mengapa PKI Tidak Dibubarkan Soekarno Bahkan Setelah G30S? Ini 5 Alasannya
-
Korban G30S PKI yang Selamat, AH Nasution Lolos dari Maut Meski Harus Ditebus Nyawa Putrinya
-
Sang Jenderal Menghapus Dendam Lama, Kisah Anak Pahlawan Revolusi Memaafkan Peristiwa Kelam 65
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
Terkini
-
Suryani, Kartini Masa Kini yang Sukses Dongkrak Ekonomi Keluarga Lewat KUR BRI
-
Beda Penjelasan 2 Pejabat soal Pemkot Pekanbaru Beli Alphard, Siapa Bisa Dipercaya?
-
Profil Markarius Anwar, Wakil Wali Kota Disorot usai Pemkot Pekanbaru Beli Mobil Dinas Mewah
-
Harga Tiket Pesawat Pekanbaru-Jakarta Masih Rp8 Juta, 15 April Seterusnya Normal
-
Gubri Wahid Singgung Pegawai Berkeliaran saat Jam Kerja: Ngopi Boleh, tapi