Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 01 September 2021 | 05:00 WIB
Ilustrasi Petugas BBKSDA Riau menurunkan perangkap harimau. [Antara]

SuaraRiau.id - Peristiwa tewasnya remaja laki-laki yang ditemukan tanpa kepala di di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak pada Minggu (29/8/2021) malam dinilai janggal oleh petugas Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BB KSDA) Provinsi Riau, jika anak tersebut tewas diterkam harimau.

Menurut Kepala Bidang Teknis Balai Besar KSDA Riau M Mahfud, jika melihat kasus manusia diterkam harimau sumatera di Pelangiran, Indragiri Hilir, dan kasus-kasus sebelumnya tidak ada yang mengalami seperti kasus di Teluk Lanus.

Walaupun ditemukan bagian korban hilang, tapi tidak ada ditemukan banyak darah yang menggenang.

"Kalau dari pengalaman, dan setahu kami mengamati itu, harimau itu akan memakan mangsanya apabila mereka sudah dalam kondisi mati," katanya seperti dilansir Antara di Siak pada Selasa (31/8/2021).

Baca Juga: Pamit Cari Sinyal HP, Remaja di Riau Ditemukan Tewas Diterkam Harimau

Dia mencontohkan, saat memangsa babi atau rusa, Harimau akan memakan mangsanya setelah kondisinya dalam kondisi mati. Pun saat dimakan, mangsanya tidak akan mengeluarkan darah lagi.

Terkait dengan kasus yang terjadi kali ini, diakuinya memang ada beberapa dugaan-dugaan.

Namun untuk memastikan, pihaknya sudah meminta Kepolisian Resor Siak untuk melakukan olah tempat kejadian bersama.

Dikatakannya, kejanggalan lainnya, yakni tidak ada satupun masyarakat di Teluk Lanus, yang menemukan jejak harimau.

Begitu juga tanda-tanda keberadaan harimau di sekitar lokasi kejadian.

Baca Juga: Penjualan Kulit Harimau dan 2 Ekor Janin Rusa di Kuansing Riau Digagalkan, Pelaku Dibekuk

"Ini masih menunggu informasi dari petugas kami yang ke lokasi, belum update apakah ada ditemukan jejak harimau," tandas Mahfud.

Dia juga mempertanyakan, harimau yang memakan bagian kelamin dan kepala korban.

Lantaran menurutnya, hal itu bukan perilaku harimau apalagi bekas luka di kelamin itu juga seperti sayatan rapi.

"Kalau itu disobek harimau, bentuknya akan tidak beraturan. Kalau kita digigit pasti bentuknya tidak akan beraturan, kalau di paha bagian bawah memang ada bekas seperti tusukan. Apakah itu tusukan harimau? Tentu akan merobek memanjang, akan ada luka sobek, tapi kok ini tidak beraturan. Kalau (bekas) kuku mestinya sebaris," ujarnya.

Kemudian dia juga mempertanyakan, sikap keluarga korban yang begitu cepat mengambil keputusan untuk membawa korban ke kampung halaman untuk dikebumikan dengan tidak menunggu visum agar mengetahui persis penyebab kematiannya.

Sebelumnya dilaporkan seorang anak lelaki berinisial MAN (16), tewas diterkam harimau, di depan Camp PT Unisraya, Minggu (29/8) malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Kondisinya mengenaskan dengan kepala dan alat kelaminnya sudah tidak ada lagi. [Antara]

Load More