SuaraRiau.id - Nama Taliban belakangan ramai diperbincangkan di Indonesia usai kelompok tersebut mengklaim bahwa berhasil menguasai wilayah Afghanistan sejak 15 Agustus yang lalu.
Pro kontra terkait kelompok Taliban pun muncul. Banyak kalangan yang menyoroti soal tindakan kelompok tersebut yang dinilai kejam.
Di sisi lain, ada yang memuji Taliban seperti yang dilontarkan Fadli Zon. Ia diketahui membicarakan soal wawancara pemimpin Taliban, yakni Abdul Qahar Balkhi dari Komisi Kebudayaan Taliban, dengan Al Jazeera.
Fadli Zon memuji pemimpin Taliban yang dalam wawancara tersebut membahas tentang visi Afganistan ke depannya.
Menurutnya, wawancara tersebut sangatlah menarik dan jernih. Ia juga memuji penjelasan pemimpin Taliban yang dianggapnya intelek dan sistematis.
“Wawancara menarik dan jernih. Penjelasannya sistematis dan intelek,” tulis Fadli Zon lewat Twitter, dikutip Terkini.id--jaringan Suara.com, Selasa (24/8/2021).
Ia lalu mengungkapkan soal stereotip dan image yang kerap melekat pada Taliban, yaitu kejam, ganas, ekstrem, dan sebagainya.
Namun, kata Fadli Zon, dalam wawancara tersebut, Abdul Qahar Balkhi menunjukkan bahwa apa yang Taliban lakukan sebenarnya sangat terukur dan beradab.
“Stereotip dan image Taliban mungkin dibuat kejam, ganas, ekstrim, dan lain-lain. Tapi wawancara ini menunjukkan apa yang mereka lakukan sangat terukur dan beradab,” ujarnya.
Sebelumnya, Abdul Qahar Balkhi dari Komisi Kebudayaan Taliban berbicara tentang visi Afganistan ke depan dalam wawancara dengan wartawan Al Jazeera.
“Hukum Islam diketahui semua orang, tidak ada ambiguitas tentang hak-hak perempuan, hak-hak laki-laki, tidak hanya perempuan tetapi juga hak-hak laki-laki dan anak-anak,” ujar Abdul Qahar Balkhi dalam wawancaranya itu.
“Dan saat ini, kita berada dalam situasi yang mudah-mudahan dalam konsultasi akan ada klarifikasi tentang apa hak-hak itu.” sambungnya.
Sementara itu, terkait isu pembunuhan yang ditargetkan terhadap tokoh-tokoh pemerintah dan masyarakat sipil, Abdul Qahar Balkhi mengatakan bahwa prioritas utama Taliban adalah disiplin pada diri sendiri, bukan hukum pada orang lain.
“Dengan menggunakannya pada diri kami sendiri terlebih dahulu dan kemudian memberikannya contoh untuk diikuti oleh masyarakat lainnya,” sebutnya.
“Jadi, kami yang pertama dan anggota kami. Jika mereka terlibat dalam hal-hal seperti itu (pembunuhan), mereka akan menjadi yang pertama diadili,” imbuh Abdul Qahar Balkhi.
Berita Terkait
-
Hitung Pendapatan Politikus dari YouTube, Fadli Zon Kantongi Segini dalam Satu Bulan
-
Kominfo Blokir Akses 20 Video Viral Muhammad Kece Dinilai Nodai Agama Islam
-
Polri Diminta Tumpas Gerakan Pendukung Taliban di Indonesia, Ini Alasannya
-
Taliban Kuasai Afghanistan, WHO Kesulitan Kirim Bantuan Medis
-
Warga Cina di Afghanistan Diminta Berbusana Islami
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
5 Mobil Bekas yang Kencang Harga di Bawah 100 Juta, Nyaman saat Balap
-
Kembalikan Senyum Korban Banjir Sumatra, BRI Gelar Trauma Healing
-
6 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta: Suspensi Empuk, Kabin Luas Senyaman Innova
-
5 Mobil Bekas dengan Bagasi Luas, Efisien dan Nyaman buat Perjalanan Jauh
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Malam Tahun Baru 2026 Bareng Keluarga