SuaraRiau.id - Presiden Jokowi beberapa hari lalu mengumumkan bahwa tarif tes PCR diturunkan. Langkah pemerintah tersebut diambil ramai soal perbandingan harga PCR di India yang jauh lebih murah.
Turunnya harga tes PCR kemudian memunculkan banyak respons, ada yang menyambut baik. Namun ada juga yang menganggap kebijakan itu terlambat, seperti yang disampaikan kolumnis Hersubeno Arief.
Ia mengakui adanya keterlambatan penurunan harga tes PCR di Indonesia lantaran proyek ini sudah berjalan lebih dari 1,5 tahun, di mana para pelakon usaha tes PCR sudah untung besar dari peristiwa pandemi ini.
Hersobeno pun bahkan membongkar adanya importir tes PCR di Indonesia yang sudah membeli pesawat pribadi karena saking besarnya keuntungan yang didapat.
Info ini setidaknya didapat dari Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu di saluran Youtube FNN, Rabu 18 Agustus 2021.
“Bayangkan, berapa keuntungan mereka selama ini, besar, gila-gilaan. Mereka selama ini berhasil mengeruk keruntungan, kata Said Didu ada importir PCR yang bisa beli pesawat pribadi,” katanya dikutip Hops.id--jaringan Suara.com.
Pada kesempatan yang sama ditampilkan bagaimana pernyataan Said Didu menyinggung jumlah perputaran uang dari tes PCR di Indonesia. Menurutnya, dari pihak-pihak inilah, ada yang coba mengeruk keuntungan dari mahalnya fasilitas kesehatan di tengah pandemi.
“Ini bisnis yang sangat besar, kalau setahun ada yang PCR 20 juta orang, itu bisa besar sekali,” katanya.
Dia mencontohkan biaya PCR di Indonesia yang dipatok Rp 900 ribu dengan hasil lebih dari 24 jam, dan biaya Rp 1,5 juta jika menginginkan hasilnya cepat alias 1 x 24 jam.
Said Didu lalu memukul angka rata-rata Rp1,2 juta, di mana dengan dana segitu, bisa ada dana Rp 20 triliun berputar.
“Nah di sinilah ada yang monopoli, sampai ada importir yang punya izin impor PCR sudah bisa beli pesawat pribadi, saking untungnya besar sekali. Dialah yang pasti punya akses dengan penguasa selama ini,” ungkapnya.
Berita Terkait
-
Harga Tes PCR Ternyata Belum Turun, Klinik-klinik di Jakarta Masih Pasang Tarif Lama
-
Kimia Farma Pastikan Sudah Terapkan Harga Tes PCR Rp 495.000 di Seluruh Klinik
-
Tes PCR Rp 495 Ribu Hanya Berlaku di Lima Kota, Daerah Lain Tambah Ongkir
-
Sejumlah Faskes di Batam Sudah Turunkan HArga Tes PCR Hampir 50 Persen
-
Harga Tes PCR yang Diturunkan Jokowi Diapresiasi Pengusaha
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
4 Mobil Bekas 30 Jutaan yang Layak Dibeli 2025: Vibes Lawas, Performa Berkelas
-
BRI Perkuat Ekosistem UMKM Modern Melalui Kolaborasi Teknologi, Pembiayaan, dan Riset di PRABU Expo
-
7 Mobil Matic di Bawah 50 Juta: Terbaik untuk Wanita, Cocok Dikendarai Mahasiswa
-
4 Mobil BMW Bekas di Bawah 50 Juta untuk Bapak-bapak dan Anak Muda
-
6 Mobil Eropa Bekas di Bawah 100 Juta, Cocok buat Juragan Muda