SuaraRiau.id - Para kader PDI Perjuangan akhir-akhir ini terlihat semakin sering melontarkan kritikan terhadap pemerintah Presiden Jokowi.
Tak hanya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani, belakangan kritikan disampaikan oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Ia menyoroti soal pembangunan kemandirian bangsa Indonesia khususnya di bidang kesehatan yang masih harus bekerja keras untuk mewujudkan fasilitas dan pelayanan kesehatan di Indonesia yang mandiri.
Hasto menilai, padahal Indonesia sudah berusia 76 tahun, namun heran dalam temuan segi fasilitas kesehatan. Ia mencontohkan untuk mendapatkan paracetamol dan cairan infus saja masih impor dari luar negeri.
Padahal Indonesia, kata dia, sebagai bangsa yang besar tentu bisa memproduksinya sendiri dengan mengedepankan sistem garapan Soekarno, yakni Berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).
“Kini setelah 76 tahun kita merdeka, paracetamol saja kita masih impor. Infus, cairan infus, kita masih impor. Padahal kita mampu berdikari,” ujar Hasto dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Rabu (18/8/2021).
Lebih lanjut, Hasto Kristiyanto juga memaparkan penyebab dari kemandirian bangsa Indonesia yang seakan bergerak lambat.
Menurutnya hambatan itu tak lain karena adanya mental-mental di kalangan birokrat yang terjajah oleh kepentingan bangsa asing, sehingga selalu impor produk.
“Ada mental-mental di kalangan birokrasi yang masih terjajah kepentingan-kepentingan asing, sehingga lebih memilih produk-produk impor,” ujarnya.
Padahal saat pandemi Covid-19 ini seharusnya jadi momentum untuk bangsa Indonesia berdirkari di semua bidang, termasuk kesehatan.
Hasto pun mengajak seluruh masyarakat untuk mengingat kembali ajakan yang selalu digelorakan oleh Presiden RI Pertama Soekarno, terkait bangsa yang percaya diri terhadap kemampuannya.
Kemudian dia mengisahkan momen saat Presiden AS Gerald Ford pernah hendak membangun pabrik mobil di Indonesia. Namun dengan tegas Bung Karno menolak lantaran menginginkan pabrik mobil yang dibangun oleh insinyur Indonesia yang bersekolah di luar negeri.
“Dengan bangga Bung Karno mengatakan, biarkanlah pabrik mobil itu nanti dibangun para insinyur-insinyur Indonesia yang akan kembali dari sekolah di luar negeri. Itu menunjukkan semangat berdiri di atas kaki sendiri,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Hasto, PDIP memberikan apresiasi dan penghormatan kepada para peneliti dan ilmuwan Indonesia seperti Indra Rudiansyah dan Carina Citra Dewi Joe yang turut andil dalam menemukan vaksin Astrazeneca.
“Ini membawa kebanggaan bagi kita,” imbuhnya.
Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan belakangan Megawati sindir Jokowi karena terkait penanganan pandemi Covid-19.
Megawati tak mau penanganan pandemi ini kacau balau yang bisa berdampak pada nama baik partai lantaran Jokowi itu ditegaskan terus sebagai petugas partai, kalau berhasil maka partai punya nama baik dan demikian sebaliknya.
“Karena jika Jokowi dianggap gagal oleh rakyat Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19. Maka hal tersebut akan berdampak buruk bagi PDIP,” ujar Ujang, Jumat 13 Agustus 2021.
Lantaran nama partai yang jadi pertaruhan, maka Jokowi mesti terima nasihat apa yang disampaikan Megawati.
“Karena kegagalan Jokowi, akan berpengaruh pada PDIP. Makanya suka tak suka, senang tak senang, Megawati dan timnya akhir-akhir ini sering kritik Jokowi,” ujar Ujang yang menjabat pula sebagai Direktur Eksekutif Indonesia Political Review.
Berita Terkait
-
Asal Usul Ikatan Persaudaraan Alwin Jabarti Kiemas dan Megawati Soekarnoputri
-
Keponakan Megawati Tersangka Kasus Judol Komdigi, Kenapa PDIP Ungkit Lagi Skandal "Konsorsium 303 Kaisar Sambo"?
-
Sepak Terjang Alwin Jabarti Kiemas: Mafia Judi Online Komdigi, Sepupu Puan Maharani?
-
Profil dan Jabatan Alwin Jabarti Kiemas, Tersangka Kasus Judol Komdigi Disebut Keponakan Megawati
-
Jabatan Prestisius Alwin Jabarti Kiemas, Keponakan Megawati Disebut-sebut Tersangka Judol Komdigi
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
Terkini
-
Jaga Keamanan Masa Tenang Pilkada, Polres Siak-Instansi Terkait Patroli Skala Besar
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR
-
Pimpin Transformasi Hijau Berkelanjutan, Sunarso Dinobatkan sebagai The Best CEO
-
Review Smartphone iQOO Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Dukung Gaya Hidup Sehat, BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024