Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 13:58 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (instagram/@jokowi)

SuaraRiau.id - Rocky Gerung baru-baru ini memuji manuver yang dilakukan Presiden Jokowi untuk lepas dari kendali Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.

Manuver Jokowi itu bisa dilihat dari gerak-gerik Jokowi yang ingin merapat ke faksi Golkar dan mengamankan peluang Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.

Rocky Gerung menilai Jokowi seorang politikus yang lihai memanfaatkan momentum krisis rakyat untuk menjalankan manuvernya.

Pengamat Politik dan dosen Universitas Indonesia, Rocky Gerung. (Bidik layar)

Pengamat politik itu kemudian mengulas soal Jokowi berupaya lepas dari Megawati dan Puan.

Menurut Rocky, Jokowi tak pernah menegur Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto yang merupakan menteri Golkar.

Dalam kanal Youtube Rocky Gerung Official, ia Rocky menyebut bahwa Airlangga yang menjadi komando lapangan Koordinator PPKM Level 4 Luar Jawa Bali, pun masih aman-aman saja.

Meskipun, menurut Rocky, petinggi Golkar itu sama gagalnya dengan Luhut Pandjaitan sebagai Koordinator PPKM Level 4 Jawa Bali lantaran angka kasus Covid-19 masih tinggi

“Itu atinya Jokowi lagi cari selamat ke Golkar karena lagi dikejar Megawati dan Puan. Jokowi main politis saja, nggak mau tegur Golkar karena Golkar yang paling bertanggung jawab. Sebetulnya Golkar yang mesti ditagih pertanggungjawaban karena dia kuasai infrastruktur penanganan Covid-19. Jokowi ini betul-betul politikus lihai tapi dalam memanfaatkan penderitaan rakyat, nggak peduli kesehatan tapi terus genjot ekonomi,” jelas Rocky dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (13/8/2021).

Rocky menilai selain ingin lepas dari kendali Megawati dan PDI Perjuangan, dia melihat Jokowi juga ingin mengamankan Ganjar supaya bisa dicalonkan dapam Pilpres mendatang.

Namun manuver Jokowi ini sejatinya cuma pindah faksi kekuasaan saja, tak langsung loncat meraup suara oposisi.

Lebih lanjut, Rocky mengatakan bahwa dalam skema ini, Jokowi Ganjar tetap mesti butuh upaya ekstra memoles diri supaya pantas untuk mewarisi citra Soekarno atau Bung Karno. Sebab brand Bung Karno ini selama ini kan identik dengan PDIP dan keturunan Megawati.

“Jokowi sudah hampir 7 tahun pemerintahan, artinya Jokowi itu sudah jadi pemain politik. Sebagai pemain tentu dia tak ingin lagi dalam tekanan PDIP. Makanya dia cuma pindah faksi saja sebetulnya. Ganjar bisa deal ke Jokowi tapi tetap nggak bisa menunjukkan brand Soekarnois. Makanya ada cukong baru yang dukung Ganjar,” kata Rocky.

Load More