Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 04 Agustus 2021 | 17:14 WIB
Ilustrasi pengungkapan kasus narkoba jenis sabu. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

SuaraRiau.id - Seorang takmir musala bernama Muhammad Yazid alias Pak Haji divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri (PN) Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Muhammad Yazid terbukti menyelundupkan 46 kg sabu dari Malaysia dan menjualnya Rp 160 juta per kg.

Dalam putusan PN Batam menyatakan terdakwa Mohammad Yazid alias Pak Haji bin H Ghazali, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana.

"Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana mati," bunyi putusan SIPP PN Batam, Rabu (4/8/2021).

Duduk sebagai ketua majelis David Sitorus dengan anggota Adiswarna dan Dwi Nuramanu. Putusan itu diketok pada Selasa (3/8/2021) sore.

"Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan," ucap majelis dikutip dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com.

Kasus narkoba Pak Haji terungkap bermula pada 17 Januari 2021 siang. Di mana Tim Opsnal Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Kepri melakukan penangkapan terhadap saksi Naib dan Dahlan di Jalan Duyung Keurahan Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau saat sedang melakukan traksaksi jual beli narkotika jenis sabu.

Dari keduanya ditemukan satu bungkus teh China yang di dalamnya berisikan kristal bening diduga sabu 1 kg.

Setelah dilakukan interogasi oleh Tim Opsnal Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Kepri, keduanya mengaku membeli dari Mohammad Yazid dan akan menjual kembali denggan harga Rp 160 juta. Dari penangkapan ini disusun rencana untuk menangkap Mohammad Yazid.

Pada 18 Januari 2021 sekira pukul 09.30 WIB, Muhammad Yazid ditangkap aparat di pinggir Jalan Pelabuhan Sagulung Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung, Kota Batam oleh Polda Kepri. Dari penangkapan ini, Yazid mengaku masih menyimpan sisa sabu di musala.

Load More