Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 03 Agustus 2021 | 18:52 WIB
Denny Siregar. [Tangkapan layar Youtube]

SuaraRiau.id - Sumbangan Rp 2 triliun keluarga Alm Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) hingga kini belum tahu kapan mau dicairkan.

Bantuan uang yang nilainya fantastis tersebut kemudian bermasalah dengan hukum lantaran anak Akidi Tio, Heriyanti diperiksa polisi terkait kebenaran sumbangan itu.

Menanggapi polemik donasi tersebut, pegiat media sosial Denny Siregar pun turut angkat suara.

Denny mengaku dirinya adalah salah satu orang yang sangat tersentuh dengan besarnya sumbangan yang diberikan Akidi Tio untuk penanganan Covid-19.

Keluarga Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumsel. [ist]

Bagaimana tidak, menurutnya Akidi Tio merupakan sosok yang seakan tak memandang ras, golongan, suku bangsa. Namun nampak sepenuh hati memberikan dana besar untuk disumbangkan melalui sang anak pada Kapolda Sumsel.

Tapi belakangan, harapan tersebut mulai berubah menjadi putus asa usai dana yang dijanjikan tak kunjung cair.

“Siapa yang enggak percaya, ada Kapolda di situ. Digaung-gaungkan ke publik dan libatkan banyak pejabat, padahal ini bisa saja disebut pembohongan publik,” katanya di Cokro TV dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Selasa (3/8/2021).

Meski begitu, Denny menyebut dia mendapat informasi kalau dana sumbangan Akidi Tio sebesar Rp2 triliun itu ada di Singapura dan Hong Kong.

Hal itu setidaknya dia sampaikan berkat laporan penelusuran Dahlan Iskan.

“Ternyata penelusuran Dahlan Iskan, dananya masih nyangkut di Bank Singapura dan Hong Kong,” katanya lagi.

Senada dengan itu, hal tersebut juga disampaikan Rudi Sutadi, suami dari Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio. Dalam sebuah keterangannya, dia mengatakan kalau uang sumbangan Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan tidak bisa dicairkan sekaligus.

Katanya, uang tersebut tersimpan di Bank Singapura. Hal tersebut diungkapkan Rudi saat keluar dari rumahnya dan menghampiri pos penjagaan usai dia bersama istri dan anaknya keluar dari Gedung Ditreskrimum Polda Sumsel sekira pukul 22.50 WIB.

Sambil berbincang ia menegaskan bila uang tersebut ada.

“Ada uangnya di Bank Singapura, prosesnya panjang tak bisa sekaligus,” kata dia memastikan.

Walau begitu, Denny Siregar sendiri tak mau percaya begitu saja. Sebab dari penelusuran, sudah ada pinjaman Rp3 miliar yang dilakukan oleh keluarga untuk mengurus pencairan.

Denny menduga, jika pencairan disertakan dengan uang tetek-bengek, bisa jadi hanya sekadar bualan belaka. Seperti yang sempat menghebohkan dana warisan Soekarno yang melibatkan Yayasan Yamisa dan sebagainya, yang berujung pada dugaan investasi bodong.

“Ketika ada uang dilibatkan dalam pencairan, sepertinya ada yang kurang sedap di belakangnya.” ujarnya.

Dia pun masih berharap agar pihak keluarga Akidi Tio tidak semakin membuat gaduh publik dengan narasi-narasi yang disampaikan. Sebab hanya akan menjadi kesulitan di kemudian hari.

“Kejam kalau tidak mampu buktikan bantuannya, mereka merusak kebaikan etnis Tionghoa yang selama ini sudah banyak berbuat baik pada RI,” katanya.

Sebenarnya, dia mengaku tak merugikan kalau memang ternyata dana Rp 2 T itu tak ada. Tetapi, katanya, tentu ada rasa sakit hati yang tetap terasa jika dibohongi dengan cara demikian.

“Sial sekali, apalagi banyak yang terlanjur percaya, Ketua MPR, Kapolda, dan pejabat-pejabat publik,” katanya.

Load More