"Tidak bosan-bosan kami sampaikan ke masyarakat sekitar hutan untuk mengingatkan agar tidak membakar lahan,” tutur pria yang saat ini bertugas di hutan Kabupaten Tebo.
Suasana hutan sebenarnya sudah dikenal Kuswara sejak kecil. Pria berusia 38 tahun ini lahir di desa yang berlokasi di pinggir hutan di Garut.
Warung makan yang dikelola ibunya, selalu menjadi tempat berkumpul polisi hutan saat bertugas.
Berbagai kisah menarik saat para Manggala Agni bertugas itulah, yang akhirnya mendorong Kuswara bersekolah di Sekolah Kehutanan Menengah Atas alias SKMA, lembaga pendidikan khusus untuk melahirkan polisi hutan.
Baca Juga: Rapat Soal Pembangunan Infrastruktur Jambi, Luhut: Lihat Kegunaannya Dulu Sebelum Bangun
Sebagai petugas Manggala Agni, Kuswara mengapresiasi keterlibatan semua pihak, termasuk pihak swasta dalam pengendalian karhutla.
Menurut dia, beberapa perusahaan HTI dan perkebunan memiliki kepedulian besar terhadap konservasi dan karhutla, salah satunya PT Lestari Asri Jaya (LAJ) yang beroperasi di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Kolaborasi Manggala Agni dan PT LAJ telah berjalan sejak 2017 di antaranya dalam kegiatan sosialisasi, operasi, patroli, dan latihan bersama untuk mengantisipasi karhutla.
Melalui komunikasi yang baik ini tentu upaya pencegahan karhutla bisa diminimalisasi, sehingga tidak sampai menimbulkan dampak lebih luas.
Kuswara mengatakan bahwa apa yang dilakukan perusahaan itu sangat bernilai. Bisa dibayangkan jika semua sudah sangat terlambat mencegah karhutla, dengan tidak ada sosialisasi ke masyarakat, mitigasi, dan sebagainya.
Efek yang ditimbulkan karhutla akan jauh lebih besar dibandingkan dengan dana untuk pencegahan.
Baca Juga: Karhutla di Dairi dan Karo, Puluhan Hektare Lahan Hangus Terbakar
Dia berharap, lebih banyak lagi perusahaan-perusahaan HTI atau perkebunan yang aktif berkolaborasi, menjalin komunikasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan demi menjaga alam.
Melihat alam masih hijau dan asri sebagai kepuasan tersendiri. Air di sungai di tengah hutan yang mengalir bersih serta masyarakat yang hidup berdampingan dengan hutan, itulah contoh pengelolaan kawasan hutan yang baik.
Sejak Manggala Agni pertama berdiri pada 2002, peningkatan kapasitas terus dilakukan. Kali ini Manggala Agni Provinsi Jambi mendapat peningkatan kapasitas melalui pendidikan dasar yang bertajuk "Pelatihan/Penyegaran Manggala Agni".
Peserta pelatihan penyegaran merupakan anggota Manggala Agni dari Daerah Operasi Sumatera IX/Kota Jambi, Daops Sumatera X/Kabupaten Batang Hari, Daops Sumatera XI/Tanjung Jabung Timur, Daops Sumatera XII/Tebo, dan Daops Sumatera XIII/Kabupaten Sarolangun.
Tujuan kegiatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap anggota Manggala Agni agar lebih profesional dalam melaksanakan tugas pengendalian karhutla sehingga mendapatkan hasil yang maksimal, efektif, dan efisien.
Berbagai materi berupa teori dan praktik diberikan, mulai dari kesamaptaan, peraturan perundang-undangan, P3K, PBB, dasar-dasar kebakaran, peralatan kebakaran, hingga pemadaman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
Pemprov Riau Tunda Bayar Rp1,7 Triliun, Begini Respons Gubri Wahid
-
Kronologi Ustaz Yahya Waloni Meninggal saat Khutbah Jumat, Sempat Lemas di Mimbar
-
BPK Ungkap Tunda Bayar Pemprov Riau Capai Rp1,7 Triliun
-
7 Link DANA Kaget Hari Ini Bernilai Rp770 Ribu, Semoga Beruntung!