SuaraRiau.id - Seekor sapi kurban kabur di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) hingga kini belum ditemukan. Hewan tersebut sebelumnya hendak disembelih panitia kurban Masjid Ikhwanul Mu'minin, Jalan Musi, Kelurahan Seilekop, Kecamatan Bintan Timur.
Sapi kurban kabur merupakan milik salah satu keluarga bernama Muklis. Panitia kurban Masjid Ikhwanul Mu'minin, Ngadiman mengatakan, sapi yang kabur saat disembelih itu adalah jenis Sapi Bali.
"Sapi itu dikurbankan oleh Pak Muklis beserta anak-anaknya untuk disembelih pada Lebaran Kurban semalam. Tapi sapi itu berhasil kabur," ujar Ngadiman dilansir dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (21/7/2021).
Tahun ini, masjid tersebut sebenarnya menyembelih 5 ekor hewan kurban. Di antaranya 4 ekor sapi dan 1 ekor kambing.
Pada penyembelihan, awalnya pelaksanaan tidak menemukan kesulitan apapun. Satu persatu hewan kurban mendapat giliran disembelih.
Namun ketika giliran Sapi Bali yang dikurbankan keluarga Muklis hendak disembelih malah berontak. Lalu ikatan talinya lepas sehingga sapi tersebut kabur dari lokasi penyembelihan.
"Jadi pukul 09.00 WIB, sapi itu kabur lalu kami ikuti sapi itu pergi. Namun saat disergap sapi itu lari ke belakang gudang besi tua lalu kabur masuk ke hutan yang berada di Samping Perumahan AL-Azhar Km 18," jelasnya.
Ngadiman yang juga menjabat Ketua RT 01/RW 05 ini mengaku sudah melaporkan kasus sapi kabur ini ke pihak kepolisian. Dia berharap polisi sudi membantu melakukan pencarian bersama warga setempat.
Hingga kini belum diketahui keberadaan sapi tersebut. Apakah masih bersembunyi di dalam hutan atau pergi ke kawasan lain.
"Jika sapi itu keluar dari hutan maka akan tiba di Jalur Lintas Timur atau Jalan Raya Km 18. Kalau tidak masuk ke perkampungan orang. Semoga segera ketemulah dan bisa langsung dikurbankan kembali," ucapnya.
Lurah Seilekop, Riswan Efendi Nasution memperkirakan harga sapi Bali tersebut sekitar Rp 20 juta.
"Harganya sekitar Rp 20 jutaan," ucapnya.
Berita Terkait
-
Diupah Riki Rp1,1 Miliar, 3 WN India Pembawa Sabu 106 Kg di Kepri Kini Terancam Hukuman Mati
-
Konsep Sister Province: Hubei Jajaki Kerja Sama dengan Kepri
-
Rayakan Idul Adha 1445 H, Antam Salurkan 238 Hewan Kurban
-
Tekan Limbah Plastik, Lazismu Hadirkan Kemasan Ramah Lingkungan untuk Wadah Daging Kurban
-
Rayyanza Cemberut Tunggu Hewan Kurban Dipotong, Respon Mbak Lala dan Sus Rini Dipuji Netizen
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
Terkini
-
Inovasi E-Break, PHR Hemat Biaya Produksi Balam South Rp29 Miliar
-
Hari Pencoblosan, KPU Riau Ungkap Larangan untuk Pemilih dan Lembaga Survei
-
Intip Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Wapres Gibran
-
Jaga Keamanan Masa Tenang Pilkada, Polres Siak-Instansi Terkait Patroli Skala Besar
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR