Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 14 Juli 2021 | 08:33 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini. [Suara.com/Achmad Ali]

Hal senada juga disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga.

Baginya, aksi marah Risma itu bukanlah hal baru, melainkan sudah terjadi sejak masih menjabat sebagai Walikota Surabaya.

Menurut Jamiluddin, kemarahan Risma yang diiringi ucapan tak pantas sangat tidak layak disampaikan seorang menteri.

Apalagi, Jamiluddin berpandangan bahwa pernyataan Risma rentan menyinggung suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

“Risma seolah merendahkan Papua. Kesannya Papua itu sebagai tempat buangan bagi orang-orang yang bersalah,” tegas Jamiluddin Ritonga.

Load More