Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 13 Juli 2021 | 18:12 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin. [Foto: Dokumentasi KIP-Setwapres]

SuaraRiau.id - Berita bohong terkait Covid-19 menjadi salah satu perhatian pemerintah di tengah penanganan pandemi saat ini.

Derasnya informasi atau berita hoaks di media sosial termasuk tentang Covid-19 harus ada yang bisa menyaring. Untuk itu, harus ada peran serta termasuk tokoh agama dalam rangka mengedukasi terkait informasi salah.

Untuk itu, Wakil Presiden Maruf Amin mengajak para ulama, kiai, dan tokoh agama Islam untuk menjaga masyarakat dari penyampaian informasi yang salah di tengah kondisi pandemi Covid-19.

"Saya ingin mengajak para kiai untuk menjaga umat dari berbagai informasi-informasi, isu-isu yang tidak benar. Banyak masyarakat tidak bisa membedakan mana informasi yang benar, mana yang bohong," kata Wapres Maruf Amin dilansir dari Antara, Selasa (13/7/2021).

Disinformasi tersebut saat ini ramai terkait dengan Covid-19, banyak informasi yang menyesatkan, bahkan mengelompokkan masyarakat menjadi tidak percaya pandemi Covid-19 nyata.

"Sekarang sedang terjadi, termasuk informasi bahwa Covid-19 adalah konspirasi, padahal ini nyata. Makanya, ini dinamakan era post truth, artinya pascakebenaran, kebenaran menjadi tersamarkan dengan kebohongan," jelasnya.

Lebih lanjut, Maruf Amin lantas menambahkan di tengah banjirnya informasi, yang diperoleh masyarakat khususnya dari media sosial, banyak mengandung kebohongan, fitnah, dan hoaks.

"Sekarang ini zamannya banjir informasi, ada yang benar, ada yang tidak benar; ada yang bohong, ada yang fitnah; ada yang hoaks, ada yang adu domba. Ini semua tercampur baur di tengah masyarakat," kata Wapres.

Oleh karena itu, sebagai sesama ulama, Wapres Maruf Amin mengajak seluruh kiai dan tokoh agama Islam untuk bersama-sama melindungi masyarakat dari disinformasi tentang Covid-19.

"Peran saya sebagai sahabat dari para kiai, para ulama semua untuk bersama-sama Pemerintah berjuang, berjihad menghadapi bahaya Covid-19 yang demikian dahsyat," ungkap Maruf Amin. (Antara)

Load More