SuaraRiau.id - Berita bohong terkait Covid-19 menjadi salah satu perhatian pemerintah di tengah penanganan pandemi saat ini.
Derasnya informasi atau berita hoaks di media sosial termasuk tentang Covid-19 harus ada yang bisa menyaring. Untuk itu, harus ada peran serta termasuk tokoh agama dalam rangka mengedukasi terkait informasi salah.
Untuk itu, Wakil Presiden Maruf Amin mengajak para ulama, kiai, dan tokoh agama Islam untuk menjaga masyarakat dari penyampaian informasi yang salah di tengah kondisi pandemi Covid-19.
"Saya ingin mengajak para kiai untuk menjaga umat dari berbagai informasi-informasi, isu-isu yang tidak benar. Banyak masyarakat tidak bisa membedakan mana informasi yang benar, mana yang bohong," kata Wapres Maruf Amin dilansir dari Antara, Selasa (13/7/2021).
Disinformasi tersebut saat ini ramai terkait dengan Covid-19, banyak informasi yang menyesatkan, bahkan mengelompokkan masyarakat menjadi tidak percaya pandemi Covid-19 nyata.
"Sekarang sedang terjadi, termasuk informasi bahwa Covid-19 adalah konspirasi, padahal ini nyata. Makanya, ini dinamakan era post truth, artinya pascakebenaran, kebenaran menjadi tersamarkan dengan kebohongan," jelasnya.
Lebih lanjut, Maruf Amin lantas menambahkan di tengah banjirnya informasi, yang diperoleh masyarakat khususnya dari media sosial, banyak mengandung kebohongan, fitnah, dan hoaks.
"Sekarang ini zamannya banjir informasi, ada yang benar, ada yang tidak benar; ada yang bohong, ada yang fitnah; ada yang hoaks, ada yang adu domba. Ini semua tercampur baur di tengah masyarakat," kata Wapres.
Oleh karena itu, sebagai sesama ulama, Wapres Maruf Amin mengajak seluruh kiai dan tokoh agama Islam untuk bersama-sama melindungi masyarakat dari disinformasi tentang Covid-19.
"Peran saya sebagai sahabat dari para kiai, para ulama semua untuk bersama-sama Pemerintah berjuang, berjihad menghadapi bahaya Covid-19 yang demikian dahsyat," ungkap Maruf Amin. (Antara)
Berita Terkait
-
Waspada Penipuan Undian Berhadiah Akhir Tahun Catut Nama BRI
-
Cek Fakta: Andika-Hendi Borong Sembako untuk Serangan Fajar?
-
Mengurai Jerat Hoaks di Panggung Pemilu: Strategi Licik yang Masih Laku
-
Tersesat di Dunia Maya: Literasi Digital yang Masih Jadi PR Besar
-
Cek Fakta: Benjamin Netanyahu Terbaring di Rumah Sakit
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Inovasi E-Break, PHR Hemat Biaya Produksi Balam South Rp29 Miliar
-
Hari Pencoblosan, KPU Riau Ungkap Larangan untuk Pemilih dan Lembaga Survei
-
Intip Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Wapres Gibran
-
Jaga Keamanan Masa Tenang Pilkada, Polres Siak-Instansi Terkait Patroli Skala Besar
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR