Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 30 Juni 2021 | 16:35 WIB
Tim Badan Wakaf Alquran (BWA) membawa paket mushaf Alquran untuk selanjutnya dibagikan ke masyarakat Riau. [Foto Batamnews]

SuaraRiau.id - Sebanyak 22.248 Alquran dibawa tim Badan Wakaf Alquran (BWA) ke Riau. Ini merupakan tahap kedua setelah pada tahun 2020, tim tersebut menyebarkan 20.000 eksemplar Alquran di Bumi Lancang Kuning.

Pada pendistribusian Alquran tahun ini, terbanyak dibagi untuk masyarakat muslim di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kitab suci tersebut merupakan amanah dari para wakif dan sahabat wakaf BWA dari seluruh penjuru Indonesia.

Hazairin Hasan selaku Chief of Program Badan Waqaf Alquran mengatakan, sebanyak 2 tim yang terdiri dari 9 orang diturunkan dari BWA Jakarta untuk mendistribusikan quran.

Pembagian mushaf Alquran pada tahun ini bertema 2021 Sejuta Quran Satukan Indonesia.

Tim 1 mengurusi pendistribusian di wilayah Riau. Sebanyak 10.000 mushaf didistribusikan dengan daerah sebaran Dumai sebanyak 3.000 mushaf, Kampar 2.000, Indragiri Hulu 2.000, Siak 1.000 dan Pekanbaru sebanyak 2.000.

Sedangkan tim 2 melaksanakan pembagian Alquran wakaf ke Meranti sebanyak 9.560 dengan area sebaran yakni Tanjung Samak sebanyak 1.200, Sungai Tohor 580, Pulau Merbau 640, Kecamatan Merbau 760, Kecamatan Tasik Putripuyu 840, Rangsang Barat 680 dan Selatpanjang 4860. Ada juga yang disalurkan untuk Kabupaten Bengkalis sebanyak 440 mushaf.

Dikatakannya, kenapa Meranti lebih banyak, karena kabupaten termuda di Riau ini sudah memiliki Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 yang isinya tentang Pendidikan Khusus Bebas Buta Aksara Alquran. Hal ini pula sejalan dengan agenda BWA yang ingin membumikan Quran di tengah masyarakat.

"Kenapa untuk daerah kepulauan kita perbanyak distribusi Alquran ini, karena kita mengingat ekonomi mereka mungkin dibawah dan bahkan untuk makan saja susah. Dengan berbagi Alquran ini maka akan menjadi amal jariah dan pahala yang akan terus mengalir," kata Hazairin Hasan pada Minggu (27/6/2021), dilansir Batamnews.co.id--jaringan Suara.com.

BWA juga mengajak kaum muslimin dimana pun berada untuk turut serta membantu mewujudkan program pendistribusian dan pengajaran Quran di Meranti dengan target sebanyak 100.000 eksemplar Quran.

Melalui koordinator dan partner lapangan, Fendri atau yang dikenal Ustaz Fefen asal Selatpanjang yang ditunjuk sebagai koordinator BWA Meranti mengatakan, bahwa kitab suci tersebut sudah disebarkan ke instansi, pesantren dan tempat mengaji di seluruh desa di 'Tanah Jantan'.

Diceritakan Fefen, tim BWA mulai bergerak mendistribusikan Quran pada 23 Juni 2021. Pendistribusian yang lebih dikenal dengan Alquran Road Trip itu pun menyebar ke beberapa wilayah yang telah ditentukan.

"Alhamdulillah selama pendistribusian di Kepulauan Meranti tim dibantu oleh Mitra Lapang BWA Ustad Fefen bersama dengan 25 orang pemuda dari Komunitas Cinta Syariah. Selama perjalanan di wilayah kepulauan, tim menggunakan transportasi kapal Kempang untuk mengangkut Alquran ke beberapa wilayah yang telah ditentukan," terangnya.

Selama di dalam perjalanan, tim BWA bukannya tanpa halangan, dimana kapal mereka mengalami kerusakan sangat parah, kondisi ini pun pernah mereka alami saat pendistribusian tahap pertama, dimana kapal diterpa hujan yang cukup deras dan gelombang yang cukup besar.

Seperti yang diceritakan Ustaz Fefen, beberapa kali tim menemui kendala salah satunya pada saat perjalanan dari Tanjung samak menuju Sungai Tohor. Ketika perjalanan balik menuju Selat Panjang rupanya saringan oli kapal jebol sehingga membuat kapal mengapung di tengah selat mengikuti arus sungai dari jam 2 siang hingga jam 7 malam.

"Beruntung sebelum pendistribusian tim berkunjung ke Pos Angkatan Laut Selat Panjang bertemu dengan Danposal Letda Jerry. Alhamdulillah tidak lama setelah kami memberi kabar bahwa kapal kami mengalami masalah, tim kemudian dijemput menggunakan kapal patroli," cerita Hazairin.

Selain itu, pihak BWA juga membawa 50 pakaian syar'i untuk guru mengaji dari salah satu UKM Uwais Hijab dan 1000 quran dari Gerakan Bank Indonesia Berwakaf.

"Semoga kegiatan distribusi Alquran di wilayah Kepulauan Meranti dan Riau ini semakin menggemakan Alquran di dalam rumah, hati, dan jiwa kaum muslimin. Harapannya, tidak ada lagi rumah yang sunyi dari kalam ilahi karena Alquran telah ada dalam dekapan," ungkapnya.

Dia menjelaskan, BWA adalah lembaga filantropi Islam yang fokus mengembangkan program wakaf yang inovatif.

Lembaga ini mengedukasi umat untuk berwakaf, dan menjadikan wakaf sebagai gaya hidup. Dana wakaf yang dikumpulkan langsung disalurkan melalui proyek-proyek wakaf yang unik, kreatif, inovatif dan solutif.

Dengan begitu dapat membantu menyelesaikan problem yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia di pelosok Nusantara sampai tuntas.

"Kami bergerak dengan visi menjadikan Waqaf sebagai gaya hidup dan muslim dan dengan misi menyalurkan Alquran ke daerah-daerah rawan pendidikan dan rawan aqidah. Selain itu mengembangkan Program pendukung yang inovatif menyentuh problem asasi masyarakat sehingga memberikan nilai tambah bagi kehidupan," pungkasnya.

Untuk diketahui, BWA didirikan pada tahun 2005 oleh sejumlah ulama dan profesional muslim menggagas sebuah lembaga yang diberi nama Badan Wakaf Alquran. Lalu pada 1 Juni 2006, BWA mendapat sambutan baik dan dukungan dari MUI.

Selain mendistribusikan Alquran, banyak program lainnya ysng dilakukan BWA. Diantaranya pembinaan, waqaf sarana air bersih (Water Action for People), wakaf sarana pembangkit listrik (Tebar Cahaya Indonesia Terang), wakaf produktif, donasi pendidikan (Indonesia Belajar), sedekah kemanusiaan dan Zakat Peer to Peer.

Load More