SuaraRiau.id - Situasi Kampung Teluk Lanus, Kabupaten Siak semakin mencekam, sejak tiga hari ini harimau masih terus berkeliaran, bahkan hingga Senin (28/6/2021) malam.
Perangkat Desa, Kaur Pemerintahan Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kenang, bersama empat warga, dua polisi kehutanan dari BBKSDA Riau, dua personel TNI melakukan penjagaan, sebab saat maghrib harimau sudah mulai berkeliaran dan menampakkan diri.
“Sepertinya jumlahnya tidak satu ekor, karena jejaknya sangat banyak. Kami perkirakan jumlahnya lebih dari satu,” kata Kenang.
Ia memprediksi, selain karena jejaknya yang banyak juga, harimau menghabiskan ayam satu kandang yang jumlahnya ratusan, hari berikutnya makan anjing, hari berikutnya lagi makan kambing.
Dikatakan Kenang, situasi seperti ini tentunya sangat meresahkan warga. Warga yang bekerja jauh dari kampung, sejak beberapa hari lalu sudah tidak bekerja.
Sementara warga yang kebunnya tidak jauh, masih beraktivitas, namun tetap berkelompok dan siang hari sudah pulang ke kediaman masing-masing.
“Kami melakukan pembatasan terhadap aktivitas warga. Termasuk anak sekolah dan warga lainnya. Kami tidak ingin ada warga yang menjadi korban,” sebutnya.
Sementara langkah yang mereka lakukan hingga malam ini hanya berjaga dan mengawasi.
Disinggung soal peralatan apa yang mereka bawa, untuk warga hanya membawa senter dan ponsel. Sedangkan polisi kehutanan membawa senjata, namun menurut polisi kehutanan, senjata yang mereka bawa tidak bisa menembus harimau itu, sementara Babinsa, membawa golok dan sangkur.
“Artinya peralatan kami hanya seadanya. Sementara hal ini sangat membahayakan. Kami berjaga di sekitar kamera trap,” kata Kenang.
Warga inginnya harimau dibunuh, tapi tentu hewan dilindungi itu tidak boleh dibunuh. Konflik harimau sumatera dengan manusia, benar-benar terjadi di sini.
“Saya yakin harimau harimau itu sudah kehabisan makanan, makanya turun ke kampung. Kami mengharapkan adanya solusi, sehingga kehidupan kami di sini menjadi tenang, tidak resah seperti saat ini,” beber Kenang.
Dikatakan Kenang, setiap rumah di Teluk Lanus ini beternak ayam, rata rata ayamnya satu kandang, selain beternak ayam, banyak juga warga yang beternak kambing dan sapi.
Dengan sudah adanya ayam, kambing dan anjing yang dimangsa, tentu warga yang sudah menjaga ternaknya berbulan bukan bahkan bertahun tidak ingin ternaknya menjadi mangsa. Dan sebaliknya berharap harimau itu dibunuh saja biar tidak berkeliaran lagi.
“Jiwa warga juga terancam jika situasi ini tidak dicarikan solusi dengan cepat. Kami mohon pihak terkait berpihak kepada kami, warga Teluk Lanus,” ucap Kenang.
Berita Terkait
-
Oknum Polisi di Siak Diduga Terlibat Sindikat Narkoba
-
Geger Harimau Mangsa Sejumlah Kambing di Siak, Warga Khawatir
-
KLHK Tangkap Penjual Kulit dan Tulang Harimau Sumatera di Bengkulu
-
Hari Ini, Gubernur Riau Lantik Bupati Siak dan Rokan Hulu
-
Pelaku Perdagangan Ditangkap, Seekor Harimau Sumatera Dibedah dan Dikeringkan
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
Terkini
-
Oknum Guru di Kampar Diduga Lecehkan 3 Siswi, Begini Modusnya
-
BRI Raih Penghargaan, CEO: Jadi Motivasi untuk Terus Menghadirkan Kinerja Terbaik
-
Bakal Dibuka Wapres Gibran, Pejabat Mulai Berdatangan Saksikan Pacu Jalur 2025
-
Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Bermotor Diperpanjang di Riau, Sampai Kapan?
-
Kinerja Positif, QLola by BRI Catat Volume Transaksi Rp5.970 Triliun