Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 17 Juni 2021 | 13:25 WIB
Ilustrasi penemuan mayat bocah SD di pinggir jalan. [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraRiau.id - Penemuan mayat dengan luka tebasan benda tajam yang menggegerkan warga Desa Sungai Batang, Kabupaten Bengkalis.

Ternyata sosok mayat tersebut merupakan bocah yang masih duduk di sekolah dasar. Ia masih berusia 12 tahun.

Polisi mengungkap ciri-ciri korban tersebut, yaitu adalah Riswandi yang berusia 12 tahun warga Jalan Bandes, Desa Ketam Putih, Kecamatan Bengkalis, Bengkalis.

Awalnya mayat bocah tersebut ditemukan pertama kali oleh warga yang hendak menoreh getah pohon karet di wilayah Jalan Pembangunan, Desa Sungai Batang, Bengkalis, pada Kamis (17/6/2021) pukul 06.30 WIB pagi.

Mayat bocah SD itu ditemukan di dekat semak-semak belukar.

Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan menjelaskan, bahwa mayat bocah 12 tahun tersebut penuh luka sayatan benda tajam di sekujur tubuhnya.

"Mayat anak laki-laki itu berbaju kaos warna coklat dan celana training dengan luka tebasan di sekujur tubuh," kata Kapolres.

Dijelaskannya, awal penemuan mayat tersebut pertama kali ditemukan warga yang akan menoreh getah di kebunnya.

Kemudian di tengah perjalanan, ia melihat ada sesosok mayat di pinggir Jalan Pembangunan Dusun Satu Desa Sei Batang, Kecamatan Bengkalis. Kemudian dia langsung memberitahukan kepada warga lain.

Mendapat informasi tersebut, Kepala SPKT Polres Bengkalis, bersama Kasat Reskrim Polres Bengkalis, Kapolsek Bengkalis beserta anggota dan personel Piket Intelkam turun ke TKP guna olah TKP dan evakuasi mayat.

"Oleh Pihak Puskesmas Desa Sungai Batang, mayat tersebut dibawa menuju ke RSUD Bengkalis," ungkapnya.

Saat ini, Polres Bengkalis terus mendalami dugaan kasus pembunuhan tersebut dan memburu pelaku.

Di sisi lain, Kepala Desa Ketam Putih, Suhaimi menyebut bahwa korban bocah SD tersebut diduga dibunuh secara mengenaskan.

Jasad korban ditemukan pertama sekali oleh warga yang ingin menoreh getah. Warga itu pun langsung melaporkan ke kantor desa atas penemuannya, barulah info tersebut disampaikan ke polisi.

Dijelaskan Suhaimi, bahwa tadi malam orangtua korban sudah mengadu kehilangan anaknya yang diantar pergi mengaji namun tidak pulang-pulang ke rumah.

"Anak itu (korban) pergi mengaji dan tidak lagi pulang-pulang ke rumah. Dicari sama orangtuanya dan FKPM sampai subuh tidak ketemu. Sampai ditempat mengaji tapi di depan rumah saja, korban tidak masuk ke rumah guru ngaji," ungkapnya.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

Load More