SuaraRiau.id - Video yang menampilkan 3 anak berseragam sekolah dasar (SD) viral di media sosial lantaran mereka menaiki sebuah keranjang gantung menyeberangi sungai.
Banyak juga pengunggah menuliskan narasi pilu di postingan mereka, bahkan netizen pun bereaksi bahwa keadaan tersebut menggambarkan sedihnya dunia pendidikan tanah air.
Sebelumnya tak banyak yang tahu bahwa ternyata peristiwa itu terjadi di Riau, tepatnya di daerah Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar.
Di video, 3 anak berpakaian SD lengkap terdiri 1 laki-laki dan 2 perempuan itu nekat bergantungan di keranjang sawit untuk sampai ke seberang sungai.
Viralnya video bocah SD naik keranjang gantung membuat Kepala Desa Kuntu, Asril Bakar ikut bersuara.
Menurutnya tingkah sejumlah bocah berseragam SD dalam video itu merupakan ajang permainan saja.
Sebab biasanya, untuk sampai ke sekolah, mereka melintas sungai itu dengan sepeda motor atau pun melintas jalur lainnya yang sudah layak.
"Jadi itu bukan di perkampungan sebenarnya, tapi berada di perkebunan sawit, ada yang tinggal di situ sekitar 15 KK, mereka bekerja dengan yang punya kebun, anak mereka yang SD ada 7 orang dan SMP 2 orang. Keranjang yang dipakai nyeberang itu keranjang untuk lansir buah sawit. Biasanya mereka nyeberang sama orang tuanya naik motor melintas sungai yang dangkal itu," kata Asril Bakar, Kamis (10/6/2021).
Asril menyebut, bahwa sebenarnya jalur umum yang sudah dibangun Pemda Kampar sudah ada. Namun, mereka yang menyeberang sungai tersebut ingin melalui jalur pintas untuk cepat sampai ke sekolah yang berada di desa Kuntu Darussalam, desa pemekaran dari desa Kuntu.
"Sungai itu dangkal, biasanya mereka mau cepat ke sekolah lewat situ, dan kalau banjir mereka naik motor sama orangtuanya untuk menerobos sungai. Kalau jalan yang seharusnya sudah ada, jalan KUD yang dibangun pemerintah, tapi memang agak jauh mereka mutar," jelas dia.
Berita Terkait
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
-
Alam Mayang Pekanbaru, Destinasi Liburan Keluarga yang Wajib Dikunjungi!
-
Tampar Anak SD hingga Trauma ke Sekolah, Anggota DPR Aceh Tak Dipenjara, Kok Bisa?
-
Basiacuong Kampar: Warisan Budaya yang Membentuk Kecerdasan Interpersonal
-
Banjir Terjang Pekanbaru, Rumbai Terparah, Ribuan Warga Mengungsi
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
Terkini
-
Diusut Polda Sejak Juni 2024, Apa Kabar Kasus SPPD Fiktif di DPRD Riau?
-
Lurah di Pekanbaru Dibebastugaskan usai Terjerat Kasus Minta THR ke Pedagang
-
Harta Kekayaan Muhammad Isa Lahamid, Ketua DPRD Pekanbaru Komentari Mobil Dinas Alphard
-
Dividen Rp31,4 Triliun dari BRI Siap Dibagikan Kepada Investor 10 April 2025
-
Pengedar Narkoba Ditangkap usai Viral TK di Pelalawan Diduga Jadi Tempat Nyabu